Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua
KKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
KKB terus menebar teror. Terbaru, KKB menembahk pesawat.
Teror KKB Kian Meresahkan, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Tak Ada Penambahan Pasukan di Papua
Masyarakat Papua menilai keberadaan pasukan non-organik TNI di wilayah mereka kian bertambah. Mereka merasa resah apakah keberadaan para prajurit karena kepentingan tertentu di Bumi Cenderawasih. Keresahan masyarakat dijawab tegas Pangdam XVII/ Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan. Dia pastikan tidak ada penambahan pasukan di Papua. "Tidak ada penambahan pasukan, adanya pergantian pasukan," katanya, Jumat (21/7).
- TNI Lacak Persembunyian KKB Egianus Kogoya, Siap Tempur Jika Pilot Susi Air Tak Dibebaskan
- Rentetan Kebakaran di Papua 2 Pekan Terakhir, Terbaru 3 Gedung Milik Pemkab Yahukimo
- KPUD Jayapura Terbakar, Penyebabnya Masih Diselidiki
- FOTO: Momen Pilot TNI AU Terpukau Kehebatan Jet Tempur Rafale, Mampu Kunci 3 Pesawat F-16 Sekaligus
Pergantian pasukan terjadi di kawasan Nduga. Prajurit tergabung dalam Batalyon 514 yang sudah beberapa waktu terakhir bertugas di Papua, digantikan prajurit dari Batalyon 411 dan Batalyon lainnya.
"Itu hanya diganti bukan penambahan pasukan," ujar Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan.
Pangdam memastikan penambahan pasukan memang tidak dilakukan karena pihaknya juga mempertimbangkan lokasi penugasan dan beberapa aspek lainnya. Termasuk keluarga hingga karir prajurit TNI usai bertugas di Papua.
"Tidak ada melakukan penambahan pasukan, tidak ada penambahan pos, kalau ditambah mau ditaruh di mana. Tidak mungkin mereka di hutan terus, mereka juga punya keluarga, butuh juga pembinaan karir, dan lainnya."
Mayjen TNI Izak Pangemanan
Kondisi Papua Terkini
Pangdam menegaskan, sejumlah pos atau lokasi memang tidak dihuni penduduk karena mengungsi. Mereka resah keberadaan KKB yang terus menebar teror. Pangdam berharap keberadaan prajurit di pos-pos penjagaan itu membuat masyarakat mau kembali ke kampungnya. Juga merasa lebih nyaman dalam penjagaan.
Terbaru, kondisi Papua kembali menjadi sorotan setelah pesawat Smart Air ditembak KKB pada Selasa (18/7). Peristiwa tersebut terjadi ketika pesawat mendarat di Lapangan Terbang Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. "Memang benar ada laporan terkait Pesawat Smart Air ditembak KKB sesaat hendak mendarat," kata Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, Jayapura. Dikutip dari Antara.