Teror lempar batu di Bantargebang resahkan sopir truk sampah DKI Jakarta
Teror lempar batu di Bantargebang resahkan sopir truk sampah DKI Jakarta. Kejadian pelemparan bukan hanya sekali dua kali, melainkan sudah lebih dari 15 kali. Dampaknya membuat sopir truk sampah resah apalagi jika berjalan pada malam hari.
Teror pelemparan batu di Bantar Gebang sudah sering terjadi. Banyak truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta yang menjadi korban. Terbaru, kejadian yang berlangsung di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (5/10) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Akibat dari pelemparan tersebut, kaca depan truk sampah dengan nomor polisi B 9739 TOQ pecah. Beruntung, sopir truk tak mengalami luka serius dalam insiden tersebut.
-
Apa yang terjadi pada sampah yang diangkut dari Jakarta ke Bantargebang setiap hari? Tidak kurang dari 7.500 ton sampah diangkut oleh 1.200 truk sampah setiap hari dari Jakarta ke Bantar Gebang. Setiap hari buangnya ke Bantar Gebang. Mereka mindahin sampah dari Jakarta ke Bantar Gebang," kata Kadis LH DKI Asep Kuswanto.
-
Bagaimana cara petugas membersihkan tumpukan sampah di Kota Jogja? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
-
Kenapa Bingka Kentang Khas Banjar begitu istimewa? Penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah seperti kelapa, tepung beras, gula merah, dan santan menjadi ciri khas utama dari Bingka Banjar yang membuatnya begitu istimewa.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa Jogja sekarang darurat sampah? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masih ditutup dan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
-
Di mana letak Kampoeng Kopi Banaran? Ini adalah destinasi wisata yang populer di Semarang, tepatnya berlokasi di Jl. Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Gentong, Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Peristiwa itu bermula ketika truk yang dikemudikan Agus Tinggal, melintas dari arah Bantar Gebang menuju ke Kota Bekasi. Sampai di kilometer 10, orang tak dikenal melemparkan potongan batu bata mengarah ke kaca depan. Akibatnya, kaca truk sampah pecah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan, sopir truk sampah sudah membuat laporan polisi ke Polsek Bantargebang atas kejadian tersebut. "Kami menyayangkan masih adanya oknum melakukan pelemparan batu kepada truk," ucapnya.
Aparat Polsek Bantargebang, Kota Bekasi akhirnya berhasil menangkap pelaku pelemparan terhadap truk sampah milik DKI Jakarta. Pelaku merupakan empat remaja tanggung. "Kami masih mendalami motif pelemparan, sebab ini sudah berulang kali," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Siswo kepada merdeka.com, Jumat (6/10).
Berdasarkan identifikasi polisi, keempatnya adalah, TP (16), ABM (14), AW (16), dan MI (14). Mereka dibekuk polisi tak jauh dari lokasi kejadian, ketika sedang nongkrong di pinggir jalan. "Dua pelaku masih pelajar SMP, dua lagi putus sekolah," kata Siswo.
Usai kejadian tersebut, Isnawa meminta jaminan keamanan bagi truk sampah yang menuju ke Bantar Gebang. Hal ini untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama.
"Keamanan truk sampah bagian dari kerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi," terang Isnawa.
Menurut Isnawa, kejadian pelemparan bukan hanya sekali dua kali, melainkan sudah lebih dari 15 kali. Dampaknya membuat sopir truk sampah resah apalagi jika berjalan pada malam hari.
"Ini menjadi semacam teror bagi sopir kami, makanya kami meminta jaminan keamanan bagi sopir truk sampah," katanya.
Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui motif pelemparan terhadap truk sampah. Dia masih menunggu keterangan dari polisi yang menyidik kasus tersebut setelah empat pelaku tertangkap.
"Kami meminta kasus ini diusut, sehingga dapat memberikan efek jera," kata dia.
(mdk/noe)