Tersangka Pelaku Dua Kali Sumpah Pocong, Ini Respons Ayah Korban Pencabulan di Sumsel
Seorang pria, RN (41) dilaporkan dan jadi tersangka atas dugaan pencabulan terhadap bocah berusia 6 tahun. Tersangka pun melakukan sumpah pocong hingga dua kali sebagai bentuk bantahan tuduhan itu.
Seorang pria, RN (41) dilaporkan dan jadi tersangka atas dugaan pencabulan terhadap bocah berusia 6 tahun. Tersangka pun melakukan sumpah pocong hingga dua kali sebagai bentuk bantahan tuduhan itu.
Tak sampai di situ, kemarin tersangka mendatangi Polda Sumsel mengenakan atribut pocong dengan maksud meminta keadilan dengan pencabutan status tersangka. RN juga berencana mengadu ke Presiden Joko Widodo di Jakarta langsung dengan kostum yang sama.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Namun, orang tua korban, R mengaku tak terima jika tersangka bebas dari jeratan hukum. Ia meyakini RN benar berbuat tak senonoh terhadap anaknya dan penyidik menyimpulkan benar adanya pencabulan, dibuktikan dengan penetapan tersangka.
Jika RN melakukan pembelaan dengan berbagai cara, keluarga pun juga terus akan berjuang menuntut keadilan atas kasus yang menimpa anaknya. Ia tak rela jika kasus ini tak terungkap hingga ke pengadilan dan tersangka dihukum setimpal.
"Saya dan keluarga terus berjuang mendapatkan keadilan, sampai kapan pun," ungkap R, Selasa (23/5).
Pria yang bekerja sebagai buruh ini telah menyerahkan kepada Yayasan Lembaga Bantuan Hukum APIK Sumsel. Dia berharap hukum ditegakkan atas kebenaran dan berkeadilan.
Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum APIK Sumsel Maryani Marzuki menerangkan, dugaan pencabulan itu terjadi pada Juni 2022 dan dilaporkan ke Polda Sumsel. Tak lama setelah pelaporan, tersangka mengutus orang menemui keluarga korban dengan maksud berdamai.
Namun keluarga tetap pada pendiriannya untuk melanjutkan kasus ini. Keluarga menilai upaya damai yang dilakukan tersangka RN sebagai bentuk dia mengakui perbuatannya.
"Itu adalah bukti bahwa tersangka benar melakukan pencabulan," ujar Maryani.
Dua bulan kemudian, tepatnya Agustus 2022, keluarga korban mengajukan pendampingan hukum kepada pihaknya dan hasilnya RN ditetapkan tersangka pada tahun lalu kemudian berkas ditetapkan P21 pada Mei 2023.
"Kami tangani secara optimal sehingga ada titik terang, terlapor jadi tersangka," kata dia.
Hanya, keluarga kecewa karena penyidik tidak melakukan penahanan sejak RN jadi tersangka. Padahal, penyidik Subdit IV Ditreskrimum Polda Sumsel menggunakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak terhadap tersangka.
"Jelas ancamannya di atas lima tahun, tapi malah tersangka hanya wajib lapor," terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak agar tersangka dapat ditahan dan segera diadili. Jika tidak, Yayasan LBH APIK Sumsel akan mengajukan upaya hukum terhadap Polda Sumsel sebagai institusi.
"Kami masih menunggu hingga sepekan ini, mudah-mudahan tersangka ditangkap dan ditahan," tegasnya.
Diketahui, RN membuat heboh kampungnya setelah melakukan aksi sumpah pocong yang disaksikan ketua RT setempat dan pengurus musala itu serta menjadi tontotan warga, Kamis (18/5). Saking ramainya warga yang melihat sampai berdesak-desakan dan memenuhi seisi tempat ibadah.
Mereka menyaksikan bagaimana RN dengan posisi badan tiduran dan dibalut kain kafan layaknya jenazah. Lalu RN mengucapkan sumpah yang ia tulis di kertas dibubuhi tanda tangan di atas meterai.
Selama 15 menit RN melakukan sumpahnya. Setelah waktu berakhir, ia melepas kain kafan dan bergegas pulang ke rumahnya tak jauh dari musala.
RN mengaku nekat melakukan sumpah pocong sebagai bentuk bantahannya terhadap tuduhan pencabulan terhadap bocah perempuan yang tak lain adalah tetangganya. Dia siap menanggung apa pun ketika pengakuannya ternyata berbeda dengan kenyataan.
"Saya sama sekali tidak melakukan tuduhan itu, makanya saya tidak takut sumpah pocong," ungkap RN.
Ternyata, aksi sumpah pocong itu untuk kali kedua ia lakukan di tempat yang sama, tepatnya pada Oktober 2022. Pemicunya juga dalam kasus yang sama.
"Keluarga yang menuduh tidak puas, makanya saya ulangi lagi hari ini," kata dia.
Sementara kuasa hukum RN Jhon Fredi Joniansa menjelaskan, sumpah pocong dilatarbelakangi laporan warga ke Polda Sumsel pada 16 Juni 2022 terhadap kliennya atas dugaan pencabulan. Dari penyelidikan, kliennya telah ditetapkan tersangka.
"Walaupun klien saya sudah menyangkal, tapi statusnya naik jadi tersangka," ujarnya.
Sebagai bentuk bantahan, kliennya telah berusaha meyakinkan pelapor bahwa ia tidak melakukan tuduhan itu dengan sumpah pocong pada Oktober 2022. Kliennya kembali mengulangi sumpah mubahala dengan atribut jenazah dengan tujuan membersihkan nama baiknya atas tuduhan itu.
"Klien saya sudah berserah diri kepada tuhan atas sumpah pocong yang ia lakukan, apapun risikonya siap ia tanggung," pungkasnya.
(mdk/yan)