Terungkap, Ini Penyebab Suami Tega Gorok Leher Istri hingga Tewas di Bekasi
Saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
MSD (24) dibunuh begitu sadis oleh suaminya sendiri. Lehernya digorok dan saat kejadian ada dua anaknya di lokasi pembunuhan.
Terungkap, Ini Penyebab Suami Tega Gorok Leher Istri hingga Tewas di Bekasi
Wanita MSD (24) dibunuh dengan cara digorok oleh suaminya sendiri di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Belakangan diketahui, pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Emosi pelaku sudah memuncak hingga tak bisa menahan diri untuk menghabis ibu dari dua anak-anaknya.
"Motifnya sakit hati karena korban sering memaki tersangka disebabkan kebutuhan ekonomi," kata Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati saat konferensi pers, Senin (11/9).
- Nisan 4 Anak Korban Pembunuhan di Jagakarsa Tertulis Nama Kakek Bukan Ayah, Begini Kata Polisi
- Bejat, Seorang Pria Perkosa Anak Gara-gara Istri Sering Tolak Berhubungan Badan
- Nestapa Ibu Muda di Bekasi, 3 Tahun jadi Korban KDRT hingga Tewas Digorok Suami
- Ini Pemicu Seorang Suami di Bekasi Nekat Gorok Istri hingga Meninggal
Kronologi Pembunuhn
Kapolsek mengatakan, peristiwa pembunuhan ini dilakukan pada Kamis (7/9) pukul 22.00 WIB. Beberapa saat sebelum terjadi pembunuhan sadis itu, pelaku berinisial NKW (24) dan korban terlibat cekcok mulut hingga korban mendapat kekerasan fisik.
"Sebelum melakukan tindakan terhadap korban, korban sempat ditampar dulu dengan tangan kanan, setelah itu emosi tidak terbendung, korban ditarik ke dapur menggunakan tangan kiri dan tangan kanan tersangka mengambil pisau dapur dan menyayat leher korban," ucap Kapolsek.
Pelaku kemudian memandikan jasad korban dan membersihkan darah yang berceceran. Jasad korban kemudian dibaringkan di kasur.
"Tersangka membawa korban ke kamar mandi dengan cara digendong untuk membersihkan darah yang ada di baju dan tubuh korban, setelah itu tersangka membawa jasad korban ke ruang tengah kemudian dibaringkan di kasur dan ditutup kain handuk warna hijau," kata Kapolsek.
Pihak kepolisian mengetahui peristiwa tersebut setelah pelaku menyerahkan diri diantar orang tuanya pada Sabtu (9/9) dini hari sekira pukul 01.30 WIB. Di waktu yang hampir bersamaan, ibu korban juga mengetahui anaknya telah tewas ketika mendatangi kontrakan korban di Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
"Tersangka menyerahkan diri, setelah mendapat laporan tim dari Polsek Cikarang Barat dan Polres Metro Bekasi menuju ke lokasi, jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati," kata Kapolsek.
Kapolsek menegaskan, saat pelaku menyayat leher korban, kedua anaknya berada di dalam kontrakan. Namun kedua anaknya yang masih balita tidak melihat perbuatan sadis pelaku.
"Saat tersanga melakukan perbuatan terhadap istrinya, anaknya tidak menyaksikan, karena rumahnya kan ada sekat-sekat, jadi anaknya ada di depan, anaknya tidak menyaksikan kejadian yang dilakukan sama tersangka," kata Kapolsek.
Pelaku dijerat Pasal 339 KUHP, Pasal 5 Juncto Pasal 44 Ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara, atau maksimal hukuman seumur hidup.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh N (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Tragisnya lagi, saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan. Pelaku yakni suami korban, sudah ditangkap setelah menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat.
Pembunuhan diketahui ketika ibu korban mendatangi rumah kontrakan pada Sabtu (9/9) dini hari sekira pukul 01.30 WIB. Saat itu dia melihat anaknya sudah tergeletak tak bernyawa di atas kasur.
"Saya dibangunin anak saya, dia dengar karena digedor-gedor sama si ibu korban, saya keluar, begitu saya samperin kondisi ibunya sudah histeris, pak tolong pak, mega kayaknya sudah enggak ada, minta tolong dicek," ucap Muki (41), pemilik kontrakan.
Muki bersama penghuni kontrakan lainnya langsung mengecek ternyata korban sudah meninggal dunia.