Tes urine dadakan, polisi di Surabaya ganti urinenya dengan air
Setelah mengganti urinenya polisi tersebut langsung kabur.
Mendadak, Propam Mabes Polri bersama Dokkes Polri menggelar tes urine terhadap anggotanya di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/11). Karena mendadak, satu dari sekian anggota Polrestabes Surabaya kabur setelah mengganti botol tes urinenya dengan air.
Informasi ini dibenarkan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lily Djafar saat dikonfirmasi wartawan. "Jadi ini tes urine yang digelar mendadak oleh Mabes Polri, untuk mendeteksi anggota yang mengonsumsi narkoba," terang Lily.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
Tak hanya anggota berpangkat bintara, seluruh perwira hingga Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Yan Fitri juga menjalani tes urine. "Semua anggota tak ada yang tahu terkait tes urine ini," akunya.
Ada kejadian heboh saat tes urine ini digelar. Dari sekian botol berisi urine anggota, ada satu botol yang dipisah. Botol itu tidak berisi urine, melainkan air. Dan botol tersebut bernomor 135 milik Briptu TP, anggota Resmob Polrestabes Surabaya.
Informasinya, karena acara tersebut digelar mendadak, banyak anggota panik. Karena kondisi panik tersebut, yang diduga menjadi penyebab Briptu TP mengganti urinenya dengan air biasa.
Akibatnya, Pusdokes Mabes Polri langsung meminta Propam memanggil Briptu TP untuk melakukan tes urine ulang. Sayang, hingga satu jam dilakukan pencarian yang bersangkutan belum ditemukan.
Kompol L Sembiring dari kesatuan Dokes Mabes Polri mengatakan, botol nomor 135 milik Briptu TP itu berisi air. "Ini bisa dilihat bentuknya, selain warnanya bening, juga tidak tercium bau urine. Jadi kita pastikan botol nomor 135 ini berisi air, bukan urine," katanya.
Baca juga:
Anggota intel Polsek Semarang Tengah jadi tersangka pengedar sabu
Mabes Polri berkilah polisi paling rentan terbelit kasus narkoba
Mabes Polri berkilah polisi paling rentan terbelit kasus narkoba
Kompolnas desak Polri usut video diduga polisi isap sabu
Kompolnas desak Polri usut video diduga polisi isap sabu
Beredar video diduga polisi isap sabu di Banyuwangi
Polisi dihalangi petugas hotel saat tangkap anggota DPRD Jeneponto