Tiga hari hilang misterius, Budiono ditemukan terkubur di kebun tebu
Jasad Budiono ditemukan sekitar 5 kilometer dari rumah korban.
Budiono (56) dilaporkan hilang di desanya sendiri sejak tiga hari lalu, tepatnya Kamis (29/1). Para warga Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang sibuk berupaya menemukan yang bersangkutan.
Kapolsek Pagak, AKP Winarto segera berkoordinasi mencari keberadaan Budiono begitu mendapatkan laporan. Warga desa dikumpulkan dengan mengawali pencarian di sekitar rumah Budiono.
"Ada 12 warga yang dilibatkan dalam pencarian. Mereka memulai penyisiran dari rumah korban. Namun hingga Jumat (30/1) petang belum ada petunjuk," kata Winarto, Sabtu (31/1).
Karena guyuran hujan deras di sekitar lokasi, proses pencarian agak kesulitan. Pencarian pun akhirnya dihentikan pada Jumat malam.
Sabtu pagi pencarian dilanjutkan kembali dengan melibatkan lebih banyak warga, sekitar 30 orang ikut mencari Budiono. Lokasi pencarian yang dipilih adalah ladang tebu seluas 250 meter yang menjadi tempat aktivitas Budiono. Ladang tersebut berada sekitar 20 meter dari rumah Budiono.
Kabarnya, Budiono sering terlihat di kawasan ini setiap hari untuk mencari rumput, atau sekadar istirahat. Dugaan saat itu adalah Budiono ada di antara lading tebu, yang bercampur dengan lading jagung.
Sekitar pukul 08.00 WIB, kata Winarto, warga diminta berbaris berjajar. Mereka sambil berjalan diminta memperhatikan apapun yang dianggap mencurigakan.
Pencarian dilakukan menuju arah utara ke arah tebing-tebing Desa Pagak. Setelah 30 menit mencari, seorang warga melaporkan kalau ditemukan gundukan tanah yang masih baru dan gembur.
Gundukan itu mencurigakan karena ditanami pohon bambu yang sudah tua. Akhirnya sepakat gundukan itu digali dan hasilnya ditemukan tubuh Budiono.
"Kecurigaan itu dari gundukan tanah. Tidak ada bau atau benda-benda mencurigakan lain. Tanahnya agak menjulang, gembur dan seperti baru dipacul," katanya.
Jasad Budiono ditemukan di kawasan Dusun Sumbernongko RT19/ RW19, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, sekitar 5 kilometer dari rumah korban.
Hasil identifikasi sementara diketahui adanya beberapa luka di tubuh Budiono. Namun polisi belum berani menyimpulkan penyebab luka tersebut. Budiono diduga tewas akibat dibunuh dan jasadnya dikubur di kebun tebu.
"Kami masih menyelidiki kasus ini. Polisi masih mengusut kasusnya. Jasad korban kini dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar untuk autopsi," kata Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat.
Baca juga:
Mumi sedang bertapa ditemukan di Mongolia
Hobi mabuk-mabukkan, Mbah Arif ditemukan tewas dibekas parit
WN Australia ditemukan tewas kekurangan oksigen di kamar hotel
Jay, rapper asal NTT ditemukan tewas di kamar kosnya
Mayat ditemukan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan 9 tusukan
-
Dimana saja lokasi wisata petik apel di Malang? Terletak di Jl. Abdul Gani, Ngaglik, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Kusuma Agrowisata menawarkan keindahan alam pegunungan yang menakjubkan.
-
Apa yang ditawarkan oleh Wisata Petik Apel Malang? Wisata petik apel memberikan pengalaman seru dan menarik. Berlibur bersama keluarga di akhir pekan tentu menjadi salah satu kegiatan menarik yang bisa dilakukan. Terutama, bagi Anda yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas pekerjaan hingga jarang bertemu pasangan dan anak-anak.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Apa daya tarik utama dari wisata Malang yang beragam? Malang adalah kota di Jawa Timur yang menawarkan keindahan wisata yang memukau. Wisatawan dapat menikmati pesona Gunung Bromo, salah satu gunung berapi paling ikonik di Indonesia, yang menawarkan pemandangan matahari terbit yang memukau dari puncaknya.Selain pesona alamnya, Malang juga dikenal dengan keberagaman budayanya. Tak kalah menarik, Malang juga dikenal dengan kuliner khasnya yang lezat.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.