Tiga penambang emas ilegal tewas di Geumpang Pidie
Diduga ketiganya mati lemas akibat kehabisan oksigen saat berada dalam lubang dengan kedalaman 30 meter.
Sebanyak tiga orang penambang emas ilegal ditemukan tewas, Senin (20/1) di desa Pulo Lhoih Lamjeu, Kecamatan Geumpang, Pidie, Aceh. Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WIB. Mereka melakukan penambangan secara tradisional dengan menggali lubang untuk mendapatkan butiran-butiran emas di bawah tanah itu.
Dugaan sementara, tewasnya penambang emas itu akibat kehabisan oksigen saat berada dalam lubang dengan kedalaman 30 meter. Saat itu, ketiga penambang lemas dan ditemukan sudah tewas.
Camat Geumpang, Saiful Zuhri kepada merdeka.com mengatakan, penambang emas itu tewas di lokasi penambangan. Lokasinya berjarak 14 km dari pusat Kecamatan Geumpang dan itu memang banyak warga luar yang menambang emas di sana.
"Ketiganya tewas karena kehabisan oksigen, saat ditemukan mereka sudah tidak bernyawa," kata Saiful, Rabu (22/1) via telepon.
Identitas korban adalah Muhammad (30), warga desa Blang Miroe, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya. Sedangkan dua orang lagi yang juga ikut tewas adalah Sandi (25) dan Andi (25). Keduanya merupakan warga yang datang dari Provinsi Bengkulu.
Kebanyakan dari penambang emas di lokasi itu, kata Saiful, tidak melapor pada pemerintah kecamatan, sehingga aparat kesulitan untuk mengontrol dan menertibkan. "Itu mereka masuk tanpa izin, kami tentu tidak bertanggungjawab atas kejadian itu," tegasnya.
Saat ini jenazah penambang emas itu telah dikembalikan pada keluarga masing-masing untuk disemayamkan. Termasuk jenazah warga Bengkulu juga sudah dijemput oleh keluarganya.