Tiga Pura Dadia dibobol maling, warga Bali pukul kentongan bulus
Sejumlah benda sakral yang disimpan dalam gedong pura raib.
Warga di Desa Labasari, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pagi tadi Rabu (17/9) dibuat geger. Ini lantaran tiga pura keluarga (Pura Dadia) dalam waktu bersamaan disantroni maling. Kentongan bertalu-talu pun memecah keheningan warga pagi tadi di Desa Abang, Karangasem, ini.
Emosi warga membunyikan kulkul bulus tanda bahaya, lantaran tiga pura sekaligus di desa ini disantroni maling. Ketiga pura ini seluruhnya Pura Dadia dari Tangkas Kauh Merita Bang. Sejumlah benda sakral yang disimpan dalam gedong pura raib, bahkan ratusan uang kepeng asli untuk upacara yang tersimpan dalam peti berhasil dibawa kabur.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, peristiwa ini kali pertama diketahui oleh Jero Mangku Gede Made Sari, pengempon sekaligus pemangku di Pura Dadia Tangkas Kauh. Saat itu dirinya sedang akan melaksanakan persiapan upacara sembahyang hatur piuning. Maklum hari ini Rabu (17/9) adalah hari Buda Cemeng Kelawu dimana umat Hindu di Bali banyak yang melakukan persembahyangan di pura keluarga.
Baru memasuki areal dalam pura, sudah mendapati pintu gedong penyimpanan terbuka lebar. Semula Mangku Sari berpikir ada keluarga yang lupa mengunci pintu tempat penyimpanan benda-benda sakral. Namun sesaat kemudian, dia berpikir kembali bahwa gedong tersebut tidak akan dibuka kecuali saat upacara pujawali atau upacara besar di pura.
"Saya bergegas lari melihat isi gedong, semuanya berantakan. Saya tidak berani mengecek, saya panggil keluarga dulu untuk bersama-sama melihat," kata Mangku Gede Made Sari, Rabu (17/9).
Salah seorang warga yang juga anggota Dadia Enjung, yakni Made Merta (40) juga ikut melakukan pengecekan di Pura Dadia Enjung, buru-buru lari menuju ke Pura Dadianya. Khawatir kalau puranya juga nanti disantroni. Ternyata Pura Dadianya juga ikut dibobol maling.
Dari hasil pengecekan yang dilakukan Merta, diketahui Pratima berupa uang bolong sebanyak satu keping yang ada di dalam kotak kayu kecil sudah hilang.
Tanpa babibu, Merta menginformasikan kepada warga untuk waspada dan mengecek ke pura masing-masing. Masyarakat yang mengetahui kejadian itu sontak geram dan langsung melakukan pengecekan ke seluruh pura di desa mereka, termasuk Pura Puseh. Warga pun memberikan tanda waspada dengan membunyikan kentongan bulus (bertalu-talu).
Dari penelusuran warga, setidaknya ada tiga pura disatroni maling. Adalah Pura Dadia Tangkas Kauh Merita Bang, Pura Dadia Enjung dan Pura Dadia Ayu Tengah.
"Kita langsung melaporkannya ke desa adat untuk selanjutnya ke Polsek Abang," kata Merta, serambi memastikan bahwa belum diketahui kapan maling membobol pura.