Tingkatkan Kualitas SDM, Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser Latih 40 Warga Membuat Batik
Mereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Mereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Tingkatkan Kualitas SDM, Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser Latih 40 Warga Membuat Batik
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Paser terus melakukan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu upaya yang dilakukan Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser adalah dengan, memberikan pelatihan kepada 40 orang.
Dari 40 itu, 30 orang dari Kelurahan Muara Komam, Kecamatan Muara Komam dan 10 orang warga Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang. Peningkatan kapasitas SDM ini dilaksanakan selama 5 hari atau sejak awal November.
Kepala Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser, Yusuf mengatakan pelatihan yang diberikan mulai dari teknik dasar membatik. Hal itu dilakukan guna menambah keterampilan warga sekitar yang semakin berdaya saing kedepannya.
"Alhamdulillah pelaksanaan pelatihan membatik ini telah terlaksana. Para warga atau peserta pelatihan sangat bersungguh-sungguh dari praktik membatik yang diberikan," kata Yusuf, Selasa (7/11/2023).
Adapun pelatihannya diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser. Pelatihan itu katanya bagian dari pembinaan kepada masyarakat dalam menumbuhkan pelaku usaha ekonomi kreatif.
"Saat ini masih sifatnya memberikan pelatihan dasar membatik. Harapan kedepannya dapat terus terlaksana di tiap kecamatan. Dan mudah-mudahan corak batik dari masing-masing kecamatan itu ada filosofinya," tuturnya.
Perihal pemasaran batik hasil buatan jemari warga dalam pelatihan, Disperindagkop-UKM siap memfasilitasi atau memberikan ruang dalam hal penjual. Tapi dengan pelatihan itu diterangkannya dapat dikembangkan menjadi usaha kedepannya.
"Siapa tahu dari mereka ada yang memiliki keinginan untuk mengembangkan batik menjadi usaha. Pada dasarnya kami ingin kawan-kawan (peserta pelatihan) bisa berkarya dan memproduksi dari keterampilan yang dimiliki dalam membatik," harapnya
Sekadar diketahui, pada tahun lalu Disperindagkop-UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Paser sukses memberikan pelatihan membatik kepada 34 warga.
Sementara itu Lurah Muara Komam, Muksin menuturkan pelatihan membatik pertama kali dilaksanakan dan warganya dapat ambil bagian dalam pengembangan peningkatan keterampilan diri.
Perlu Pelatihan secara Kontinyu
Dirinya mengharapkan pelatihan dapat terus dilaksanakan secara kontinyu. Kedepannya juga diberikan sosialisasi perihal pemasaran produk dari batik olahan tangan warga. "Karena tidak menutup kemungkinan ini akan menjadikan penghasilan tambahan mereka," sebut Muksin.
Sedangkan Suliono mengungkapkan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi. Ia menginginkan program hal serupa dapat terus dilaksanakan. Dikatakannya, peserta masih butuh pelatihan lagi untuk berada pada tahap pengrajin yang bisa menjual hasil karyanya.
"Memang untuk tahap awal hasilnya sudah bagus. Namun untuk diproduksi atau diperjual, diperlukan pelatihan lebih matang lagi," ucapnya.
Ia berharap pelatihan secara berkesinambungan dapat terus dilaksanakan, baik yang dilakukan oleh Pemkab Paser maupun pengembangan keterampilan oleh perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kalau tidak diberikan pelatihan lebih lanjut, keterampilan mereka akan stagnan (terhenti, Red). Untuk sampai pada tahap medium dan mahir diperlukan pelatihan lagi, agar karya mereka bisa sampai dinikmati masyarakat luas,” tutup Suliono.
Untuk diketahui, pada 2023 ini, lanjut terdapat beberapa kegiatan pengembangan keterampilan usaha dilakukan Disperindagkop-UKM Paser. Selain pelatihan membatik, ada juga pembuatan roti, fasilitasi pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan izin edar produk UMKM atau keamanan pangan.