Tips Isolasi Mandiri dari Dokter Reisa
Isolasi mandiri bukan berarti sendirian tanpa bantuan orang lain.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan tips apabila hasil tes dinyatakan positif tapi tidak merasakan gejala serius yang membutuhkan bantuan medis atau tanpa gejala sama sekali.
Apabila itu terjadi kita disarankan isolasi mandiri alias isoman. Tapi, isolasi mandiri bukan berarti sendirian tanpa bantuan orang lain.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Siapa yang menyebutkan bahwa rasio dokter Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk.
-
Apa yang terjadi pada Dokter Aulia Risma? Kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari menjadi perbincangan hangat masyarakat luas. Bagaimana tidak, di balik kematian mendadak dokter Aulia ternyata ada tindak pembullyan yang dialami oleh mendiang.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
"Isolasi boleh mandiri tetapi sembuh kembali negatif Covid-19 tidak harus sendiri," ujar dr Reisa saat penyampaian perkembangan terkini terkait dengan implementasi PPKM Darurat, Sabtu (10/7).
Langkah selanjutnya, segera lapor ke Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) atau satgas setempat. Mereka akan membantu untuk melaporkan ke Puskesmas terdekat. Menurut dr Reisa, ada baiknya pada tahap ini, setelah hasil tes didapat, segera membuka kontak dengan dokter dari pelayanan jasa kesehatan daring atau telemedis yang akan memandu dan memberi saran selama masa isoman.
"Kabar baik bagi warga Jabodetabek, ada 11 penyedia jasa layanan telemedis sudah akan siap memberikan konsultasi bahkan obat-obatan dan vitamin gratis karena sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," katanya.
Dia juga mengingatkan pilih lokasi isolasi mandiri yang terpisah dan tidak memungkinkan kontak dengan anggota keluarga. Pastikan ruangannya bersih, ventilasi, dan sirkulasi udara tempat isoman tersebut bagus. Udara segar mengalir dengan baik. Jangan berbagi alat makan dan alat mandi. Bahkan perlengkapan ibadah jauh lebih baik bila bawa sendiri semuanya.
Kemudian, siapkan stok vitamin dan suplemen lainnya. Pastikan yang sudah ada izin Badan POM, serta konsultasi dan minta resep dokter apabila perlu obat-obatan lainnya. Jangan lupa banyak minum air matang dan bersih atau air mineral agar tidak dehidrasi dan konsumsi hanya makanan bergizi seimbang.
"Siapkan oximeter untuk mencatat saturasi oksigen di tubuh termometer untuk periksa suhu badan dan kalau bisa alat pengukur tensi darah," ujar dr Reisa.
Dia menambahkan, kalau merasa fit bawa alat olahraga ringan dan pastikan alat komunikasi seperti telepon genggam selalu siap pakai. Hal ini penting karena selama 10 hari atau sesuai anjuran dokter yang mengawasi, tidak boleh kontak, bertemu langsung dengan siapapun termasuk anggota keluarga. Masa selesai isolasi diputuskan oleh dokter yang mengawasi bukan keputusan pribadi.
"Biasakan matahari masuk ke tempat isolasi dan biasakan berjemur minimal 30 menit setiap harinya," katanya.
Dia mengatakan, jadwalkan konsultasi dengan dokter selama masa isoman, dokter bisa merujuk ke RS apabila timbul gejala berat. Hal ini adalah hal terakhir yang diinginkan. "Insya Allah, apalagi kita sudah menerapkan langkah-langkah tadi, kondisi tubuh makin membaik, imunitas melawan dengan agresif serangan si virus dan kita segera kembali negatif," ujarnya.
Dokter Reisa kembali mengingatkan, isoman memang sepenuhnya dilakukan sendirian.
Namun dukungan dari anggota keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan dokter lewat komunikasi virtual akan membantu sembuh dan pulih kembali. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya selama masa isolasi tetap semangat berpikir positif, berdoa dengan tekun dan berharap cepat 'negatif'.
"Ingat isolasi boleh mandiri, sembuh tidak harus sendiri," kata dr Reisa.
Tindakan ketiga yang bisa dilakukan, lanjut dr Reisa, karena mendapat informasi yang akurat adalah membiasakan membuang limbah masker medis dengan benar. Limbah masker habis pakai tak boleh sembarangan, pengelolaannya harus dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan dampak berbahaya dan beracun bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
menjelaskan, masker yang sudah dipakai, dikumpulkan di satu tempat. Kalau hanya satu bisa langsung semprotkan disinfektan atau rendam di larutan pemutih atau klorin. Robek tali dan bagian tengah masker agar rusak dan tidak dapat dipergunakan ulang orang lain, masukkan ke dalam wadah tertutup atau dibungkus plastik, dan buang ke tempat sampah.
Penting sekali untuk selalu cuci tangan dengan baik dan benar terutama dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik setelah menangani limbah masker medis. Dokter Reisa mengakui situasi pandemi tentu tidak mengenakkan. PPKM Darurat bahkan lebih memperketat peraturan saat beraktivitas di luar. Maka tetap tinggal di rumah, terapkan prokes ketat kalau memang harus sekali keluar rumah, dan pastikan ikut program vaksinasi Covid-19.
"Vaksinasi Covid-19 yang merata di antara masyarakat Indonesia akan membuka kembali peluang berjumpa dengan orang tua, anak, dan cucu dan orang tersayang lainnya dalam situasi yang lebih baik. Daftar sekarang juga antar mereka yang perlu dibantu seperti para lansia dan temani jadi saksi bersejarah hidup mereka," tutupnya.
Baca juga:
Tim Velox BIN Semprot Disinfektan di Jalanan Bogor dan Edukasi Prokes di Ponpes
TNI Bakal Tangani Pasien Covid-19 Bergejala Ringan
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru: Khawatir Saja Tak Cukup, Harus Bertindak!
Usai Meninjau, Luhut Pastikan RSD Covid-19 Asrama Haji Pondok Gede Siap Digunakan
Pemerintah Sampaikan Terima Kasih pada Ribuan Relawan dan Duta Perubahan Perilaku
Hari Ke 8 PPKM Darurat di Banten, Sebanyak 124 Orang Diberikan Sanksi