Tips Lepaskan Stres Buat Para Bunda yang Harus Kerja, Urus Anak dan Masak Selama WFH
Sebagian orang mungkin mulai merasa stres atau mengalami emosi negatif karena tak bisa beraktivitas selain di dalam rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19. Wujudnya bisa beragam, mulai dari marah, kesal, takut, bingung hingga paranoid.
Sebagian orang mungkin mulai merasa stres atau mengalami emosi negatif karena tak bisa beraktivitas selain di dalam rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19. Wujudnya bisa beragam, mulai dari marah, kesal, takut, bingung hingga paranoid.
Lalu bagaimana melepaskan emosi negatif ini? Certified Energy Psyhology Practitioner sekaligus Founder Remedi Indonesia, Ferry Fibriandani menyarankan sejumlah tahapan yang bisa dilakukan yakni hening dengan menyelaraskan napas.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Bagaimana cara mengatasi depresi terselubung? Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi depresi terselubung, seperti: • Berolahraga. Olahraga bisa membantu meningkatkan mood Anda dengan melepaskan hormon endorfin yang bisa membuat Anda merasa lebih bahagia. Olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan fisik Anda dan membuat Anda lebih percaya diri. • Berpikir positif. Coba cegah setiap pikiran negatif yang datang dengan menggunakan logika. Jangan biarkan pikiran-pikiran seperti “saya tidak berharga”, “saya tidak berdaya”, “saya tidak berbakat”, atau “saya tidak dicintai” menguasai diri Anda. Gantilah pikiran-pikiran tersebut dengan pikiran-pikiran yang lebih realistis, optimis, dan konstruktif. • Mencari teman curhat. Berbagi perasaan Anda dengan orang-orang yang Anda percayai dan peduli bisa membantu Anda merasa lebih lega dan didukung. Teman curhat bisa menjadi keluarga, teman, komunitas, atau profesional yang bisa memberikan Anda saran, masukan, atau sekadar mendengarkan. • Perlahan menyelesaikan masalah. Jika ada masalah yang menjadi penyebab depresi Anda, jangan menghindarinya atau menundanya. Hadapi masalah tersebut dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab. Tentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu, kemudian cari solusi yang paling efektif dan efisien. • Atur asupan makan. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran Anda. Hindari makanan yang mengandung gula, kafein, alkohol, atau zat aditif lainnya yang bisa memperburuk depresi Anda. • Membuat buku harian atau diary. Menulis perasaan Anda di buku harian atau diary bisa menjadi cara untuk mengekspresikan emosi Anda secara sehat. Anda juga bisa menulis hal-hal positif yang terjadi dalam hidup Anda sebagai pengingat bahwa hidup tidak selalu buruk. • Tidur cukup. Tidur cukup bisa membantu tubuh dan pikiran Anda untuk beristirahat dan meregenerasi diri. Tidur juga bisa mempengaruhi mood, konsentrasi, daya ingat, dan kesehatan secara keseluruhan. • Melakukan hal baru. Cobalah untuk melakukan hal-hal baru yang bisa memberikan Anda rasa puas dan percaya diri. Misalnya, belajar sesuatu yang baru, mengembangkan hobi atau minat Anda, melakukan perjalanan ke tempat baru, atau bergabung dengan organisasi atau komunitas yang positif.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Kata-kata depresi apa yang bisa membantu menenangkan diri dan menjalani hidup? "Mandi, bersihkan hari ini. Minum segelas air. Jadikan ruangan gelap, berbaring dan tutup matamu. Perhatikan kesunyian. Perhatikan hatimu. Masih berdetak. Masih berjuang. Lagipula kamu berhasil. Kamu masih bisa membuatnya lain hari. Dan Kamu dapat membuatnya sekali lagi. Kamu akan baik-baik saja." - Charlotte Eriksson
-
Bagaimana kata-kata depresi membantu orang yang sedang depresi untuk merasa tenang? Kata-kata depresi yang bijak akan membantu orang yang mengalami depresi agar lebih merasa tenang.
-
Bagaimana cara mencegah malaise? Malaise dapat dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.
"Hening memberikan peluang untuk membenahi lensa pola pikir kita. Kita memiliki waktu untuk eksplorasi dan memperluas pandangan kita. Hening untuk melihat ke dalam dan keluar serta membantu kita untuk hadir utuh, di sini, saat ini," kata dia dalam diskusi bersama awak media via daring. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (17/4).
Lalu, amati peristiwa tidak menyenangkan dan emosi yang menyertai peristiwa itu. Kemudian, lepaskan emosi tidak nyaman dan identifikasi peristiwa serta rasa tidak nyaman yang menyertai.
Hadirkan skala emosi 1-10 (1 sangat nyaman, 10 sangat tidak nyaman), kemudian amati. Tanyakan tiga pertanyaan pada diri antara lain: Bisakah Anda melepaskannya? Maukah Anda melepaskannya dan Kapan Anda ingin melepaskannya?.
Anda perlu mendengarkan pertanyaan, menjawab jujur pertanyaan tersebut dan dengan pengaturan napas dan mencoba untuk melepaskan semua emosi tidak nyaman tersebut.
"Sebaiknya lakukan berulang kali hingga skala emosi menjadi semakin nyaman. Jangan lupa olah cinta (emosi dan respons positif) dan berikan afirmasi positif serta hikmah yang bisa kita lihat dari situasi itu," jelas Ferry.
Untuk Para Ibu
Ferry mengatakan, tingkat stres paling mungkin dialami seorang ibu. Bagaimana tidak, selain membawa pekerja kantor, ditambah harus mengurus anak, menjadi guru les, menyiapkan snacking yang tiada henti, terkadang membuat para ibu merasa overproductive dan overwhelm.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi para ibu meluangkan waktu untuk diri sendiri.
"Saran saya, tetap luangkan waktu untuk me time. Di kami, hening menjadi sebuah kekuatan yang penting," kata dia.
Saat seseorang berhenti sejenak dari aktivitasnya, akan lebih mudah meletakkan beban di pundak.
"Berhenti sejenak juga membantu Anda mengamati apa saja yang kita bawa? Haruskah kita membawa semuanya ke dalam diri kita?" katanya.
Selain itu, coba menerapkan rutinitas atau kebiasaan baru untuk memberikan struktur waktu bagi semua pihak yang tinggal di rumah. Misalnya mengatur jam istirahat dan tidur anak-anak, menetapkan ruangan dan area kerja yang bisa tetap membantu anak.
Usahakan mengoptimalkan penggunaan teknologi serta membatasi penggunaannya sesuai dengan rutinitas yang ditetapkan. Tidak kalah penting, terbuka kepada team atau atasan jika ada kendala.
"Reframing (melihat dari sudut pandang berbeda) - dibalik kesulitan, ada kemudahan," tutur Ferry.
Baca juga:
4 Hal yang Harus Diingat untuk Tenangkan Anak yang Sedang Tantrum di Rumah
Ini Alasan Masyarakat Lebih Disarankan untuk Menggunakan Masker Kain
Bekerja dari Rumah Bikin Leher Jadi Sakit, Ini Cara Mudah Atasinya
12 Makanan Sehat untuk Cegah Anxiety Menurut Ahli Gizi
Tips Menghindari Mata Lelah dan Kering ketika Terlalu Banyak Menatap Layar
Hal yang Harus Diketahui Penderita Diabetes Agar Aman Melalui Masa Pandemi