Tips Memilih dan Menyembelih Hewan Kurban di Masa Pandemi
Hari Raya Idul Adha atau Idul Quran 1441 H tinggal beberapa hari lagi. Masyarakat khususnya Umat Islam harus memahami tatacara penyembelihan hingga pemeriksaan hewan kurban. Terlebih saat ini sedang masa pandemi Covid-19.
Hari Raya Idul Adha atau Idul Quran 1441 H tinggal beberapa hari lagi. Masyarakat khususnya Umat Islam harus memahami tatacara penyembelihan hingga pemeriksaan hewan kurban. Terlebih saat ini sedang masa pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Pertanian Boyolali, drh Afiany Rifdania mengatakan, pada masa pandemi Covid-19, pemeriksaan hampir sama dengan biasanya. Yaitu pemeriksaan antemortem dan postmortem.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Kenapa Idul Adha disebut sebagai Hari Raya Kurban? Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari itu umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
-
Apa saja keutamaan sholat Idul Adha? Melaksanakan sholat Idul Adha memiliki banyak keutamaan, terutama jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Pahala besar dijanjikan bagi mereka yang menjalankannya, dan ini menjadi bukti nyata keimanan seseorang di hadapan Allah SWT.
-
Kapan sholat Idul Adha dilakukan? Sholat Idul Adha dilakukan pada pagi hari, biasanya setelah matahari terbit dan sebelum waktu masuk waktu Dhuhur.
-
Kapan sholat Idul Adha dilaksanakan? Sholat Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender umat Islam yang dirayakan setiap 10 Dzulhijjah.
"Tahapan pemeriksaan antemortem dengan protokol kesehatan adalah pemeriksaan kondisi fisik ternak. Kemudian pemeriksaan tanda-tanda awal penyakit hewan menular, dan pemeriksaan asal ternak," ujar Afiany dalam webinar tentang edukasi kurban di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sabtu (25/7).
Ternak yang sehat dapat dilihat dari penampakan fisik. Diantaranya dapat berdiri tegak, tubuh tidak kurus, muka tidak tampak lesu, nafsu makan baik, dan sebagainya.
Beberapa penyakit yang sering dijumpai pada hewan kurban yang harus diwaspadai antara lain kasus cacingan terutama cacing hati, cacing paramphhistomum, cacing pita, dan cacing gelang. Penyakit tersebut perlu diwaspadai oleh masyarakat terutama panitia. Sehingga dapat mencegah hal yang tidak diinginkan.
Keempat jenis cacing memiliki ciri yang berbeda. Cacing hati berbentuk daun, pipih, terdapat dalam saluran di dalam hati serta zoonosis. Berbeda dengan cacing hati, cacing paramphhistomum bentuknya mirip biji mentimun, berbentuk pipih namun kecil, dan terdapat pada rumen Ruminansia. Pada cacing pita biasanya terdapat di saluran pencernaan, bentuknya pipih berbulu, terdapat mulut pengisap.
Selain penyakit cacingan, terdapat beberapa penyakit yang sering muncul pada hewan kurban. Yaitu anthrax, brucellois, dan leptospirosis. Untuk itu masyarakat diimbau agar memilih hewan kurban yang sehat.
"Hewan yang sakit secara fikih termasuk hewan cacat serta memiliki risiko penyakit yang membahayakan kesehatan manusia," jelasnya.
Pemilik CV Izzah farm, Sulistyo menjelaskan dalam penyembelihan hewan kurban harus memperhatikan tata cara, alat yang digunakan maupun dari sisi penyembelih.
"Dalam proses penyembelihan, ada tiga titik kritis dalam kehalalan hewan yang pertama adalah membaca bacaan tasmiyah atau basmalah. Dilanjutkan memotong tiga saluran, yakni esophagus, trakea dan dua pembuluh darah arteri carotis. Selain itu, harus dilakukan dalam 1 kali penyembelihan," terangnya.
Dalam diskusi tersebut, Dosen Peternakan FP UNS, Dr. Adi Magna Patriadi memaparkan mengenai alur pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Mulai pemilihan ternak yang baik, teknik penyembelihan, penanganan dan pengambilan daging, serta pengepakan dan penyimpanan daging yang harus dilakukan dengan baik.
"Masyarakat juga jangan berkerumun saat penyembelihan dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19," tutupnya.
(mdk/noe)