Tipu Staf Kementerian Perindustrian Rp620 Juta, Warga Cianjur Ditangkap Polisi
Kapolsek Sukaresmi, AKP Irwan Alexander, mengatakan terungkapnya penipuan yang dilakukan tersangka Wahid, berawal ketika korban telah membayar 5 bidang tanah yang diakui milik tersangka di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi tahun 2014. Ternyata tanah yang dijual milik orang lain.
Polisi menangkap Wahid (50) warga Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat. Wahid berurusan dengan kepolisian karena melakukan penipuan hingga korban mengalami kerugian mencapai Rp620 juta terkait pembelian lima bidang tanah.
Kapolsek Sukaresmi, AKP Irwan Alexander, mengatakan terungkapnya penipuan yang dilakukan tersangka Wahid, berawal ketika korban telah membayar 5 bidang tanah yang diakui milik tersangka di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi tahun 2014.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
"Tersangka menyakinkan korban dengan menujukan lokasi tanah dan bahkan sudah membuatkan akta jual beli atas nama korban SU staf di kantor kementerian, sehingga cukup menyakinkan korban," kata AKP Irwan, dikutip dari Antara, Selasa (18/5).
Setelah berhasil menipu dengan bidang tanah milik orang lain, tersangka kembali melancarkan aksinya dengan menawarkan empat bidang tanah di desa yang sama milik orang lain yang diakui miliknya. Sehingga korban sudah membayarkan uang total Rp620 juta untuk lima bidang tanah.
Setelah selesai melakukan transaksi untuk lima bidang tanah tersebut, tersangka sempat menyerahkan surat akta tanah atas nama korban. Kelima bidang tanah yang dijual memiliki akta jual beli atasnama tersangka untuk meyakinkan korbannya.
"Korban yang mulai curiga karena melihat AJB dan akta tanah yang sudah keluar atas nama dirinya dengan waktu cepat, memastikan ke desa dan kecamatan terkait hal tersebut. Namun korban terkejut karena ke lima bidang tanah milik orang lain, bukan milik tersangka," katanya.
Korban langsung membuat laporan ke Mapolsek Sukaresmi, awal Mei. Petugas langsung dikirim untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri. Selang beberapa hari petugas berhasil menangkap pelaku di tempat persembuyiannya di Jakarta.
Di hadapan petugas, tersangka mengakui perbuatannya menjual lima bidang tanah milik orang lain dan memalsukan surat AJB dan akta atas nama korban. Sehingga pelaku dijerat dengan pasal 378 junto pasal 263 KUHP tentang penipuan dan pemalsuan dengan ancaman 6 tahun penjara.
Baca juga:
Kasus Alat Rapid Test Bekas, 2 Tersangka Dijerat UU Pencucian Uang
Jelang Lebaran, Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Berkedok Tagihan Bea Cukai
Diotaki Sopir Ambulans, Sindikat Pemalsu Surat Rapid Tes di Sidoarjo Ditangkap Polisi
DPO Terduga Penipuan Jemaah Umrah di Aceh Kabur ke Luar Negeri
CEK FAKTA: Tidak Benar Pejabat KPK Minta Sumbangan Wakaf Lailatul Qadar
Marak Penipuan Bermodus Petugas BPJS di Gunungkidul, Begini Kronologinya