Tjahjo Kumolo sebut penghinaan fitnah di media sosial sudah membabibuta
Politisi PDIP ini mengungkapkan, pihak yang melakukan fitnah dan menyebarkan berita bohong harus dilawan serta dilaporkan kepada pihak berwenang. Pelaporan tersebut dilakukan demi menjaga harga diri sebagai manusia.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah tidak pernah menutup diri dari kritik masyarakat. Namun, dia mengingatkan, kritik yang disampaikan harus sesuai dan membawa solusi, bukan fitnah.
Tjahjo mencontohkan, Wakil Ketua DPR Fadli Zon kerap memberikan kritik pada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia menilai, kritik tersebut merupakan hal yang wajar. Pasalnya Fadli merupakan kader dari Partai Gerindra yang memutuskan menjadi oposisi pemerintah.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Bagaimana Tirto Adhi Soerjo membongkar skandal pejabat daerah di Purworejo? Melalui Medan Prijaji edisi 1909, ia membongkat skandal yang melibatkan seorang pejabat daerah di Purworejo, A. Simon. TAS membongkar kolusi jahat terkait pemilihan lurah di sana.
-
Bagaimana cara Aishameglio menunjukkan bakatnya di media sosial? Meskipun jarang terekspos di media, Aisha cukup aktif di platform media sosial, khususnya Instagram dengan akun pribadinya @shadjo4 yang telah diikuti oleh 60 ribu pengguna. Di sana, Aisha membagikan momen kegiatannya, mulai dari menyanyi, menggambar, hingga latihan bulu tangkis.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Fadli Zon yang selalu menyampaikan kritik kepada pemerintah hal yang wajar karena posisinya sebagai anggota DPR dan partai oposisi. Yang harus kita lawan dan kita laporkan pada yang berwajib kalau ada anggota masyarakat yang menghina dan menyebar berita berita yang fitnah," katanya melalui pesan singkatnya, Senin (26/2).
Politisi PDIP ini mengungkapkan, pihak yang melakukan fitnah dan menyebarkan berita bohong harus dilawan serta dilaporkan kepada pihak berwenang. Pelaporan tersebut dilakukan demi menjaga harga diri sebagai manusia.
"Pasti siapa pun tidak terima jika dihina dan disebar berita berita fitnah, ini yang harus kita lawan dan proses secara hukum karena berita penghinaan fitnah di media sosial sudah membabibuta dan mengganggu harga diri dan kehormatan kita sebagai manusia apalagi menghina lambang negara," tegasnya.
Tjahjo mempersilahkan semua pihak untuk melakukan kritik, terlebih dibarengi dengan solusi. "Di sisi lain saya menegaskan bahwa di tengah tengah masyarakat kita aspek kecurigaan ini yang selalu dikedepankan, ini yang harus diluruskan karena kecurigaan yang berlebih tanpa dasar akan mengganggu setiap proses pengambilan keputusan politik pembangunan," tutupnya.
Baca juga:
Mendagri Tjahjo Kumolo penuhi undangan KPK
Bersama beberapa gubernur, Menteri Tjhajo sambangi gedung KPK
JK kembali dijagokan cawapres, Mendagri nilai klausul UUD 45 multitafsir
APPSI minta pemerintah terbitkan Inpres kerja sama perdagangan antarprovinsi
24 Gubernur dan 6 wagub berkumpul di Bandung, perkuat sinergitas antarprovinsi