TNI AL diduga ikut pukuli anggota Polda Sumut yang sita bukti judi
Sita bukti judi, anggota Polda Sumut dipukuli hingga babak belur. Diduga ada anggota TNI AL terlibat dalam pemukulan. Namun Lantamal I membantahnya.
Personel Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Sumut, Brigadir Polisi Abdul Geofron Ahmad, babak belur dipukuli. Kepolisian menyatakan personel TNI AL terlibat dalam pemukulan itu. Namun Lantamal I membantahnya.
Informasi dihimpun, penganiayaan itu terjadi di Jalan Veteran Pasar 9, Desa Manunggal, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut, Rabu (14/6) malam. "Saat ini korban masih dirawat di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Kamis (15/6).
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Mengapa polisi meningkatkan patroli di wilayah Medan? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Rina memaparkan, penganiayaan itu berawal dari aksi Geofron bersama rekannya Brigadir Polisi Yudi dari Satuan Sabhara Polrestabes Medan, melakukan penangkapan terhadap seseorang berinisial Al, yang diketahui sebagai mekanik atau teknisi mesin judi jackpot. "Penangkapan dilakukan di Jalan Marelan Pasar 4, Minggu (11/6)," jelas Rina.
Saat akan dilakukan pemeriksaan, Al melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor Yamaha Xeon. Kedua personel kepolisian itu pun membawa sepeda motor dan peralatan judi jackpot ke rumah Geofron.
Tiga hari berselang, Rabu (14/6) sekitar pukul 17.00 WIB, saat Geofron ingin berangkat bekerja dan melintas di Jalan Veteran 8, sepeda motornya dihentikan 2 orang yang sangat dikenalnya, yaitu Praka S dan T. Mereka mengajak Geofron ke rumah Praka S di Jalan Veteran Pasar 8 Gg Sepakat. Sesampai di gang itu, Geofron mendengar Praka S menelepon rekannya, Serka F, personel Marinir. Warga Jalan AMD Lk 21 Medan Marelan ini langsung merasa tak aman dan berusaha kabur.
Goefron melarikan diri meninggalkan sepeda motornya yang dikuasai Praka S. Dia dikejar. Tiba-tiba dari arah depan muncul Serka F dan Al.
"Pada saat itu Al (pelaku) langsung memukul bagian kepala korban menggunakan kayu. Akibatnya korban mengalami luka robek di bagian kepala, dan korban pun terjatuh. Saat korban terjatuh, para pelaku langsung bersama-sama memukulinya," jelas Rina.
Geofron yang terluka parah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut. Dia masih dirawat di sana.
Kasus ini masih diselidiki pihak kepolisian. Rina belum bisa merinci alasan Brigadir Geofron melakukan penangkapan di wilayah itu dan membawa hasil tangkapan ke rumahnya. "Masih dalam pendalaman," katanya.
Sementara pihak Lantamal I Belawan membantah anggota TNI AL ikut memukuli Geofron. "Yang bersangkutan dipukuli warga karena diteriaki sebagai maling. Kebetulan anggota kita itu ada di sana," kata Kadispen Lantamal I Belawan, Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga saat dihubungi wartawan.
Sahala menyatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan, bahkan sudah mendatangi korban di rumah sakit. "Tadi saya ke RS Bhayangkara, dan bertanya langsung kepada korban. Dia menyatakan anggota kita tidak ikut melakukan pemukulan, melainkan warga. Kita tanya kenapa disebutkan mereka ikut? Dia bilang karena anggota kita ada di sana dan korban mengenalnya," jelas Sahala.
Berdasarkan pemeriksaan pihak Lantamal I Belawan, pemukulan dilakukan Al. "Dia masih kita cari," ucap Sahala.
(mdk/noe)