TNI dilibatkan berantas terorisme, ini kata Moeldoko
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tidak pernah berhenti berlatih dalam penanggulangan dan penindakan terhadap pelaku terorisme.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tidak pernah berhenti berlatih dalam penanggulangan dan penindakan terhadap pelaku terorisme.
"Saya pikir sampai saat ini tidak berubah peran itu tetap melekat karena UU seperti itu bunyinya hanya menunggu momentumnya," kata Moeldoko di Markas Kopassus Cijantung Jakarta, Sabtu (7/4).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan relokasi pedagang Teras Malioboro II direncanakan akan dilakukan? Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.041 pedagang Teras Malioboro II pada tahun 2025.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
Mantan Panglima TNI itu menyebutkan, pasukan elite TNI Angkatan Darat ini setiap saat melakukan latihan. Korps Baret Merah itu memiliki pasukan khusus sendiri dalam menanggulangi terorisme, yakni Sat-81 Gultor.
"Saat negara memanggil dalam posisi intensitas konflik yang tinggi, mereka sudah siap. Mereka (Kopassus) akan selalu hadir," ucap Moeldoko.
Sebelumnya, Panitia Khusus (Pansus) Revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, telah menyetujui pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme.
Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menambahkan alutsista yang dimiliki oleh TNI sudah semakin baik.
Bahkan, industri pertahanan dalam negeri baik BUMN maupun milik swasta sudah bisa memproduksi alutsista yang cukup bagus.
"Namun, untuk senjata presisi tinggi masih memerlukan bantuan impor. Tapi, untuk lokal hampir sepenuhnya bisa dipenuhi," kata Moeldoko.
Reporter: Radityo Priyasmoro
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ryamizard minta tugas TNI dan Polri menindak terorisme diperjelas
Ketua MPR setuju TNI ikut perangi terorisme asal terbatas
Pansus minta Perpres soal RUU Terorisme tidak bertentangan dengan UU TNI
Pansus DPR dan pemerintah sepakat libatkan TNI di RUU Terorisme
Penembakan studio soneta, polisi pastikan pelaku pakai laras panjang
Tak ada perubahan drastis, pembahasan revisi UU terorisme diminta dipercepat
Fadli Zon nilai TNI perlu dilibatkan buat berantas teroris