Tolak taksi online, ratusan angkot di Solo ancam mogok
Hadirnya taksi berbasis aplikasi online di Kota Solo akhir-akhir ini membuat angkutan umum ketar ketir. Pendapatan mereka terjun bebas akibat banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan taksi online.
Hadirnya taksi berbasis aplikasi online di Kota Solo akhir-akhir ini membuat angkutan umum ketar ketir. Pendapatan mereka terjun bebas akibat banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan taksi online.
Menyikapi kondisi tersebut, para pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Barisan Anti Angkutan Ilegal (Bantai) Solo Raya berencana mogok beroperasi, Senin (30/10). Tak hanya angkutan kota (angkot), para pengemudi taksi konvensional, tukang ojek pangkalan, serta pengemudi becak juga akan bergabung dalam aksi tersebut.
Ketua Bantai Solo Raya, Pramono mengaku sudah dua kali menggelar rapat. Para anggota sepakat melakukan aksi Senin, 30 Oktober mendatang.
"Kami sepakat akan demo besar-besaran untuk menolak operasional taksi online atau angkutan orang berbasis aplikasi," ujar Pramono, Sabtu (20/10).
Aksi tersebut, kata dia, didorong pengumuman pemerintah pusat terkait rancangan revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 26/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek. Dalam revisi itu disebutkan soal kuota taksi online ditentukan Dirjen atau Gubernur.
"Kami menuntut agar pemerintah tidak memberikan kuota operasional taksi online pelat hitam di wilayah Solo Raya. Layanan taksi di Solo dan sekitarnya sudah cukup, tidak perlu ada tambahan taksi pelat hitam," tandasnya.
Ia mengklaim aksi tersebut bakal diikuti sekitar 500 pengemudi taksi konvensional, 200 tukang ojek pangkalan, 200 tukang ojek pangkalan serta 25 pengayuh becak tersebut. Mereka bakal menyusuri jalur dari Stadion Manahan menuju Balai Kota Solo. Saat aksi tersebut pengemudi angkutan umum lain diminta tidak melayani penumpang.
Baca juga:
Transportasi online dan konvensional di Bandung sepakat berdamai
Tarif atas bawah transportasi online ditentukan oleh Kemenhub
Gubernur Aher soal ribut taksi online dan konvensional: Jangan mudah terprovokasi!
Sopir angkot di Terminal Cicaheum mogok narik gara-gara postingan Kang Emil
Gelombang penolakan transportasi online kembali menggema di daerah
Bupati Banyumas hentikan sementara aktivitas transportasi online
Tolak transportasi online, sopir angkot di Banyumas mogok massal
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Mengapa transportasi online bisa menjadi pilihan yang lebih hemat? Banyak penyedia transportasi online yang menawarkan promo dan ada pula promo ketika Anda menggunakan metode pembayaran tertentu. Dengan tarif yang lebih murah, Anda pun bisa berhemat dan uangnya bisa digunakan untuk keperluan yang lain.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kenapa busi G-Power cocok untuk dipakai untuk ojek online dan pembalap? Dalam keterangan resminya, NGK mengklaim bahwa G-Power tidak hanya dapat meningkatkan performa, tetapi juga cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.