Tolong seorang ibu, anggota TNI dianiaya peserta pawai ogoh-ogoh
Korban berusaha menolong ibu pengendara sepeda motor yang terjebak di rangkaian pawai, karena kehabisan bensin.
Ruli Hamdani (49), anggota TNI Kodam IX/Udayana menjadi korban penganiayaan saat pesta ogoh-ogoh menyambut malam tahun baru Caka 1938, Nyepi, Selasa malam (8/3). Malam itu sekitar pukul 23.00 Wita, Ruli bersama keluarganya menonton pawai di Jalan Raya Pemogan, tepatnya di depan Pasar Senggol, Banjar Dukuh, Pemogan Denpasar Selatan.
Saat pawai ogoh-ogoh lewat, dia melihat ada seorang ibu yang mengendarai sepeda motor mendadak terhenti di tengah jalan lantaran kehabisan bensin. Anggota TNI ini lantas berusaha menolong ibu tersebut. Persoalannya, saat itu pawai ogoh-ogoh tak kunjung putus.
"Korban sempat minta izin ke salah satu peserta pawai untuk berhenti sesaat," ujar sumber di lokasi kejadian.
Ironisnya permintaan anggota TNI kelahiran Jombang, Jawa Timur, ini tak digubris. Justru terjadi perang mulut antara dia dengan peserta pawai, hingga salah seorang peserta berbadan kekar menghajar Ruli. Tidak cukup sampai di sana, diduga rekan-rekan pemuda ini memilih meletakkan ogoh-ogoh yang diarak dan ikut menganiaya korban.
"Korban justru di pukul dari depan, samping dan belakang. Miris lagi, kedua tangan korban dipegang dan dihajar ramai-ramai. Istri dan anak korban sempat teriak minta tolong tapi tak ada yang berani," beber sumber ini.
Bahkan korban dalam keadaan dipegang, diduga juga sempat dipukul kepalanya dengan botol bir. Anggota polisi yang melihat kejadian itu lantas mengamankan korban, sementara para pelaku melanjutkan pawai.
Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Aris Purwanto saat dikonfirmasi membantah bahwa peristiwa tersebut sebuah insiden pengeroyokan. "Itu bukan pengeroyokan, pelaku ada satu orang dan sudah kita amankan. Ya warga setempat di Pemogan," Kata AKP Aris, Kamis (10/3).
Pelaku berhasil ditangkap setelah korban mengingat nama panggilannya. "Kita amankan siang tadi jam 1 siang, ini bukan pengeroyokan ya. Penganiayaan pelakunya seorang diri," pungkasnya.
Baca juga:
Kesal tak dibelikan mobil, cucu di Karawang habisi kakeknya
Patroli saat Nyepi, pencalang di Denpasar disabet pedang pria mabuk
Bangun dari koma 8 bulan, gadis ini ngaku disiksa pacarnya
Remaja India diperkosa di atap rumah lalu dibakar hingga tewas
Perkelahian di Pasar Bogor diduga dipicu rebutan lahan parkir
Dendam dipukuli, Reno dan 3 rekannya aniaya pedagang di Tanah Abang
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.