Traffic Cone Meleyot, Waspada Suhu Panas Indonesia Capai 38,6 Derajat
BMKG memperkirakan musim kemarau yang terjadi saat ini akan berakhir sekitar bulan November.
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan kerucut lalu lintas atau traffic cone meleyot di jalan. Pada video itu matahari tampak sangat terik.
Traffic Cone Meleyot, Waspada Suhu Panas Indonesia Capai 38,6 Derajat
Traffic cone meleyot itu diduga akibat suhu panas yang terjadi belakangan ini.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa suhu bumi tertinggi di Indonesia mencapai angka 38,6 derajat, tepatnya di Kota Semarang. Suhu tinggi tersebut tercatat pada tanggal 8 Oktober 2023.
"Nah yang terbaru kemarin tanggal 8 Oktober itu tercatat tertinggi di Semarang 38,6 derajat," ucap Guswanto memberikan keterangan kepada merdeka.com, Selasa (10/10).
- Mantan Ketum PP Muhammadiyah Datangi PKS, Dukung Pasangan Anies-Cak Imin
- Badai Terpa NasDem Usai Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024
- Gaya Hedon Istri Polisi Probolinggo, Ingat Instruksi Kapolri Ini soal Larangan Pamer Kemewahan
- Nyaris Dimangsa Ramai-Ramai, Penyelam Bikin Konten di Tengah Puluhan Gerombolan Hiu Malah Digigit
Lebih lanjut, Guswanto mengungkap bahwa terjadinya fenomena peningkatan suhu bumi disebabkan dinamika atmoster.
"Saat ini kan musim kemarau, sedangkan bumi selatan itu tutupan awannya sangat jarang sekali sehingga sinar matahari intens langsung masuk ke permukaan bumi tanpa ada penghalang."
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Tidak hanya itu, gerak semu matahari juga menjadi alasan mengapa cuaca panas melanda sebagian besar kawasan di Indonesia. Gerak semu matahari tahunan bergerak seolah-olah dari utara ke selatan, namun pada 23 September lalu, gerak semu matahari berada tepat di equator dan saat ini menuju ke arah selatan.
Guswanto juga menyatakan, meningkatnya suhu permukaan di wilayah Indonesia tidak secara langsung berkaitan dengan fenomena El Nino.
"El Nino itu adalah suatu fenomena di mana naiknya suhu permukaan di samudra pasifik bagian tengah," katanya seraya melanjutkan, "Jadi sebenarnya ya hampir bersamaan saja, tidak menyebabkan secara full gitu," ucapnya.
Namun, BMKG memperkirakan bahwa musim kemarau yang terjadi saat ini akan berakhir sekitar bulan November. "Kalau dilihat dari dua penyebab tadi, maka di bulan November ya itu bersamaan dengan musim hujan," pungkasnya.