Tragis, Kakak Beradik di Kediri Tewas Dihabisi Ibu Kandung yang Mengamuk Pakai Parang
Warga Kediri digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.
Suasana pagi yang tenang di desa Melikan, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri tiba-tiba geger. Warga digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.
Kedua korban seorang siswa kelas 2 MTS bernama Balya dan adiknya Binti yang duduk di kelas 1 SD. Kedua bocah tersebut diduga dibunuh ibu kandung mereka, Ida dengan menggunakan parang.
- Kakak Tega Bunuh Adik Kandungnya Karena Berebut Warisan
- Tragis, Satu Keluarga di Bekasi Tewas Berpelukan dalam Kamar Mandi saat Kebakaran Gudang Perabotan
- Tragis, Ayah Kandung Cekik & Bekap Balitanya Hingga Tewas Lalu Santai Merokok Depan Rumah
- Tragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya
Ketua RT 1 RW 6 Lingkungan Melikan Suparmanto menjadi saksi awal dari kejadian ini. Menurut Suparmanto, peristiwa mengerikan ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
"Saya mendapat aduan dari masyarakat bahwa Bu Ida mengamuk dan menganiaya anak-anaknya. Setelah salat subuh, saya segera menuju ke rumahnya dan mendapati korban sudah dalam kondisi tak bernyawa," ungkap Suparmanto dengan nada tertekan.
Kasus ini menyisakan tanda tanya besar di benak warga sekitar. Sebab, pelaku Ida ternyata memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Polisi segera mengamankan Ida dan suaminya, Maman, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Di lokasi kejadian, Tim Inafis Polres Kediri Kota melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, Iptu M. Fathur Rozikin, yang memimpin langsung penyelidikan di lokasi. Dia membenarkan pihaknya telah mengamankan pasangan suami istri tersebut.
"Kami telah membawa kedua orang tua korban ke Satreskrim untuk dimintai keterangan," jelas Fathur.
Hasil Olah TKP
Hasil olah TKP sementara mengungkapkan kedua korban mengalami luka serius di bagian kepala. Jenazah Balya dan Binti kini telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk proses autopsi.
Di lokasi kejadian, suasana haru dan kengerian masih sangat terasa. Puluhan warga berkerumun, tak percaya dengan kejadian yang menimpa dua anak yang dikenal ceria dan baik hati itu.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan berujung maut yang meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetangga, dan masyarakat.
Kisah tragis ini tidak hanya menambah emosional bagi mereka yang mengenal korban dan pelaku, tetapi juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dalam keluarga.