Tragisnya balita 3,5 tahun tewas terpanggang di Palembang
Tidak hanya melalap habis bangunan semi permanen itu, tapi api juga merengut nyawa balita malang berusia 3,5 tahun.
Ungkapan 'kecil menjadi kawan besar menjadi lawan' selalu disematkan kepada api. Ungkapan tersebut menjadi peringatan bagi kita saat memandang api. Maka dari itu, kebakaran barangkali menjadi hal yang ditakuti, dibenci, dan selalu meninggalkan cerita memilukan.
Persoalan kehabisan harta benda dan kehilangan tempat tinggal, kadang bahkan merengut korban jiwa. Kondisi ini tergambar dari kebakaran yang terjadi di rumah milik Reti Eryani (60), Jalan Irigasi RT 03 RW 03 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang, Minggu (15/6) malam.
Cerita pilu tergambar dalam tragedi kebakaran ini. Tidak hanya melalap habis bangunan semi permanen tersebut, tapi api juga merengut nyawa balita malang berusia 3,5 tahun.
Bagaimana kisah balita malang tersebut, inilah ringkasan ceritanya yang dihimpun merdeka.com:
-
Apa yang dimaksud dengan tebak-tebakan? Tebak tebakan adalah permainan di mana seseorang memberikan petunjuk atau pertanyaan, dan orang lain harus menebak jawabannya.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa kebakaran di Kebagusan terjadi? Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas," kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan kebakaran di Kebagusan terjadi? Kejadian ini diduga terjadi pada Sabtu (30/3) sekira pukul 00.45 WIB.
-
Apa itu Kesenian Kutukuprak? Secara umum, Kutukuprak merupakan seni teater tradisional yang berkembang di wilayah timur Sumedang. Pertunjukannya melibatkan para pemain yang berlakon dan menceritakan kisah sehari-hari. Semakin meriah lantaran ada musik yang mengiringinya.
Ditinggal hajatan oleh neneknya
Balita tanpa pengawasan orang tua memang seringkali meninggalkan cerita memilukan. Ini selalu menjadi pelajaran buat orangtua. Seperti dialami Fego, balita berusia 3,5 tahun, mengakhiri hidup dengan kondisi mengenaskan.
Fego tewas terpanggang bersama rumah semi permanen yang dia tempati bersama neneknya yang terbakar Minggu (15/6) lalu sekitar pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, saat kebakaran terjadi, balita malang tersebut sedang tidur sendirian di kamarnya. Dia ditinggal neneknya yang pergi 'ruwahan' atau hajatan di rumah tetangga.
Kebakaran baru diketahui ketika sang nenek dan pamannya diberi tahu Titin Supriati (30), istri pamannya yang rumahnya yang tidak jauh dari rumah yang terbakar. Nenek tersebut baru mengetahui jika sang cucu ada di dalam rumah dan tidak dapat diselamatkan lagi.
"Api sudah besar saat istri terbangun, sehingga istri yang memberitahu jika rumah terbakar. Saat tiba api sudah besar dan warga sekitar berusaha memadamkan api," ujar Paman korban, Nardi.
Saat ditinggal, pintu kamar tidak terkunci. Malahan, pintu kamar terbuka. Namun takdir berkata lain, nyawa Fego tidak dapat diselamatkan lagi dan sudah ditemukan dalam keadaan terbakar.
Fego ditinggal pergi orangtuanya ke Taiwan
Diketahui bahwa Fego dititipkan orang tuanya kepada neneknya. Sementara, kedua orang tua Fego, Genius Irda (37) dan Febri (37) mengadu nasib di luar negeri yaitu bekerja sebagai TKI di Taiwan sejak setahun terakhir.
Alhasil, sejak setahun terakhir inilah, Fego tinggal bersama neneknya. Sang nenek merawat Fego, menggantikan peran orang tua.
"Kedua orangtuanya sudah dihubungi, berdasarkan permintaan orangtuanya jenazah Fego langsung dimakamkan. Fego anak semata wayang kakak," ujar Paman korban, Nardi.
Api diduga berasal dari korek api yang dimainkan Fego
Dugaan sementara, Fego bocah berusia 3,5 tahun tersebut bermain korek api saat ditinggal neneknya hajatan 'ruwah' ke rumah tetangga. Api tersebut mengenai kasur sehingga menghanguskan kamar rumah semi permanen itu.
Api baru dapat dipadamkan oleh warga sekitar dengan alat seadanya dua jam kemudian, atau setelah rumah hangus.
"Kita sudah lakukan oleh TKP dan dugaan sementara api dari kamar korban yang saat kejadian terbangun main korek api," Kapolsek Sako Palembang, AKP Oloan Purba, Senin (16/6).
Tewas dengan kondisi mengenaskan
Rumah semi permanen yang terbakar itu baru berhasil dipadamkan setelah warga sekitar memadamkan api menggunakan alat seadanya. Warga dapat terbantu lantaran rumah yang terbakar berada di sumber air.
Di rumah tersebutlah, Fego ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan. Fego ditemukan diatas tempat tidur. Kemungkinan saat terbangun, Fego bermain korek api. Saat ditemukan tubuh Fego hangus terbakar hingga 100 persen.
Kapolsek Sako Palembang, AKP Oloan Purba, mengungkapkan, korban ditemukan di puing-puing rumah dengan tubuh tak bisa dikenali, hangus terbakar, setelah api dipadamkan.
Berdasarkan kesepakatan keluarga, jenazah Fego langsung dimakamkan oleh warga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukamulya, Sematang Borang Palembang.