Trimedya: Ada Anggapan Gaya Hidup Polisi Berlebihan, Anggota DPR Kalah
Trimedya Panjaitan menyinggung ada polisi pamer kemewahan di media sosial.
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan meminta institusi Polri dibenahi buntut dari kasus Irjen Ferdy Sambo. Trimedya pun menyinggung gaya hidup anggota kepolisian yang dinilai sudah berlebihan.
Hal itu disampaikannya saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Ketua Kompolnas Mahfud MD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/8).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Kenapa DPR mengapresiasi Polri dalam melakukan patroli siber selama Pilkada? Langkah antisipasi Polri ini pun lantas turut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut berharap, Polri dapat bekerja maksimal dalam memantau kondusifitas ruang digital selama Pilkada, terutama terkait hoaks dan ujaran kebencian.
-
Bagaimana polisi menyelidiki kasus dugaan TPPO ini? Karena proses penyidikan dan penyelidikan masih berlangsung, khususnya di Polda Jambi yang telah menaikan kasus ke tahap penyidikan. Serta, Polda Sumatera Selatan dan Polda Sulawesi Selatan yang masih proses penyelidikan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
"Kita benahi Polri ini pak, karena sekarang ini sejak reformasi Polri ini ada yang menilai sudah agak terlalu jauh, pak. Tadi ada yang menyinggung kawan soal lifestyle-nya. Bahkan istri kapolsek, seorang kapolsek main di medsos luar biasa," ujar Trimedya.
Trimedya lalu menceritakan anaknya yang kerap memantau media sosial. Di jagat maya, anaknya memperhatikan kehidupan anggota polisi.
"Saya enggak ngerti medsos, yang memberitahu anak saya, pak. Untung juga saya enggak ngerti medsos. Anak saya, 'pah ini pah kapolsek aja begini, ini pah istri ini', ungkapnya.
Dari fenomena ini, politisi PDI-P tersebut merasa anggota Polri dinilai yang paling kaya. Bahkan, sekelas anggota DPR saja kalah.
"Nah soal soal seperti itu itu pak sehingga orang menganggap sekarang yang paling kaya itu polisi pak, kalah anggota DPR pak," ujarnya.
(mdk/tin)