Upacara Adat Ngeruwak Tandai Pembangunan LRT Bawah Tanah di Bali
Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di bawah tanah di Pulau Bali akan segera dilakukan.
Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di bawah tanah di Pulau Bali akan segera dilakukan ditandai Upacara Pengeruwakan yang bertempat di Transit Oriented Development (TOD) Sentral Parkir, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (4/9).
"Ngeruwak itu, adalah upacara untuk memulai semua kegiatan termasuk groundbreaking," kata Direktur Utama PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
-
Kenapa CMA Bali penting untuk pariwisata Bali? “Masih ada sekitar 20 persen pelaku industri pariwisata yang belum bisa bangkit setelah pandemi,” jelasnya.
-
Kapan CMA Bali akan diselenggarakan tahun ini? Event tahunan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) bakal kembali diselenggarakan pada 12-14 Juni 2024.
-
Apa target utama dari CMA Bali tahun ini? Gelaran ke-10 ini diharapkan akan menghasilkan transaksi hingga Rp 8,1 triliun.
-
Dari mana saja para penjual di CMA Bali berasal? Yakni, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Bali.
-
Siapa yang akan menjadi pembeli di CMA Bali? BBTF juga menargetkan kehadiran 400 buyers dari 51 negara untuk bertemu dengan 250 sellers dari seluruh Indonesia.
-
Siapa saja narasumber yang hadir dalam MA Goes To Campus Bali? Mulai Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum, dan Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Bapak I Nyoman Wiguna, S.H., M.H.
"Tujuannya adalah untuk melakukan pembersihan secara skala dan niskala (spiritual) sehingga mendapatkan perlindungan dari pemilik alam semesta," jelasnya.
Adapun proyek yang diberi nama Bali Urban Subway itu akan dibangun dalam empat fase. Fase pertama ialah jalur LRT dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa - Cemagi dengan sepanjang 16 km.
Adapun proyek yang diberi nama Bali Urban Subway itu akan dibangun dalam empat fase. Fase pertama ialah jalur LRT dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa - Cemagi dengan sepanjang 16 km.
Kemudian fase kedua ialah jalur Bandara I Gusti Ngurah Rai- Universitas Udayana (Unud)- Nusa Dua dengan sepanjang 13.5 km. Dan fase ketiga jalur Kuta Sentral Parkir-Sesetan-Renon-Sanur dan ini masih dalam tahap Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan. Kemudian, fase keempat jalur Renon-Sukawati- Ubud yang juga masih dalam tahap FS.
"Pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan fase dua diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028 dan untuk keseluruhan, fase satu dan fase dua akan beroperasi penuh pada akhir 2031," imbuhnya.
- Terjerat Dua Kasus, Eks Dirjen KA Kini jadi Tersangka Korupsi Pembangunan LRT Sumsel
- Bocoran Menko Luhut: Prabowo Bakal Bangun Jalan Tol dan LRT di Bali
- Atasi Kemacetan di Daerah Wisata, Proyek Bali Urban Rail Mulai Tarik Investor
- Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Ia menerangkan, penyelesaian fase satu atau jalur LRT bawah tanah dari I Gusti Ngurah Rai- Kuta Sentral Parkir-Seminyak-Berawa - Cemagi dengan sepanjang 16 km, akan lebih memakan waktu dengan kesulitan tinggi. Karena, melewati jenis tanah yang berbatu dan keras dibandingkan dengan penyelesaian fase kedua yaitu Ngurah Rai dan Nusa Dua di mana melewati tanah berkapur.
Kemudian, untuk kedalaman tanah dalam pengerjaan produksi LRT ini sekitar 30 meter. Pembangunan jalur bawah tanah nantinya menggunakan jalur ganda dengan ukuran standar 1.435 mili meter.
"Total dari nilai investasi dari dua fase pertama adalah USD 10,8 miliar (Rp167 triliun) dan untuk keseluruhan empat fase adalah sebesar USD 20 miliar," ungkapnya.
Proyek ini terwujud karena adanya kolaborasi strategis atas inisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT. SBDJ yang berkolaborasi dengan PT. BIP untuk membangun sarana angkutan umum massal berbasis kereta di Pulau Bali.
Kemudian, dalam pelaksanaannya, PT. SBDJ telah menetapkan PT. Indotek sebagai kontraktor utama bersama China Railway Construction Corporation (CRCC) yang akan bekerja sama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali).
"Kami melihat Indotek mempunyai kemampuan teknis yang mumpuni untuk mengerjakan proyek sebesar ini, sedangkan CRCC kami pilih karena memang mempunyai reputasi sebagai kontraktor transportasi kereta global yang memiliki pengalaman membangun 200.000 km di lebih 100 negara," ujarnya.
Sedangkan PT. Sinar Bali Bina Karya adalah kontraktor lokal Bali penyedia ready mix dan precast terbaik di Bali sejak 1995. Pemilihan PT Sinar Bali sebagai kontraktor lokal juga merupakan realisasi
komitmen Konsorsium PT SBDJ dan PT BIP untuk memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia asli Bali," ujarnya.
Setelah ini, proses pembangunan yang baru akan dimulai adalah pembangunan stasiun di Sentral Parkir Kuta kemudian dilanjutkan pembuatan jalur terowongan itu juga akan menggunakan mesin bor yang didatangkan dari Tiongkok. Namun, mesin bor raksasa tersebut baru akan datang pada Bulan April 2025 mendatang.
Ari menyebutkan, sudah memesan 10 mesin bor untuk membangun jalur terowongan tersebut. Namun, yang datang pada Bulan April 2024 mendatang sebanyak dua mesin bor.
"Kita akan datang itu 10 (mesin bor) bertahap, mungkin di kuartal kedua April itu akan datang empat. Empat (mesin bor) itu kan perlu 2 stasiun minimum," ujarnya.