Usai habisi sopir taksi online, kedua pelajar SMK tetap masuk sekolah
Suharto mengaku tidak menyangka kedua anak didiknya bisa berlaku sadis hingga melakukan pembunuhan. Sebab, berdasarkan data kedua anak tersebut di sekolah bersih dari catatan buruk. "Kedua anak itu rajin, di sekolah juga berperilaku baik," katanya.
Terkuaknya kasus pembunuhan driver taksi online di Semarang mengagetkan semua pihak. Sebab, pelakunya masih berstatus pelajar dan satu kelas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Gatot B Hastowo mengaku turut prihatin atas kejadian ini. Menurutnya, sebagai pengelola SMA/SMK, harus ada pembenahan dalam upaya mencetak pelajar berkarakter. Dia menegaskan pendidikan karakter sangat penting untuk memberikan penguatan moral dan iman.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Bagaimana mengemis online dilakukan? Termasuk aktivitas yang dikenal pengemis online di media sosial yang mana mereka tujuannya terdapat unsur murni meminta atau melalui sindiran dengan menggunakan kata kiasan, meskipun tidak secara sharîh (eksplisit).
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Di mana tempat penipuan online sering terjadi? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Bagaimana cara membuat paspor secara online? Untuk membuat paspor secara online, Anda harus mengunduh aplikasi M-Paspor di Google Play Store atau App Store, atau mengakses laman antrian.imigrasi.go.id untuk versi web. Setelah itu, Anda harus membuat akun baru dengan mengisi data diri dan melakukan verifikasi kode OTP yang dikirimkan melalui email. Selanjutnya, Anda harus memilih menu “Pengajuan permohonan paspor” dan mengisi kuesioner layanan permohonan yang tersedia. Setelah itu, Anda harus memasukkan data dan mengupload dokumen persyaratan yang diminta, seperti KTP, KK, akta kelahiran, dan lain-lain. Setelah itu, Anda harus memilih kantor imigrasi, jenis paspor, dan jadwal kedatangan yang sesuai dengan preferensi Anda. Setelah itu, Anda harus mendapatkan nomor antrean dan kode pembayaran dari aplikasi atau laman tersebut. Setelah itu, Anda harus datang ke kantor imigrasi sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk melakukan verifikasi data dan berkas, wawancara, serta pengambilan sidik jari dan foto. Setelah itu, Anda harus membayar biaya paspor sesuai dengan jenis paspor yang Anda pilih. Terakhir, Anda harus menunggu penerbitan paspor Anda dan mengambilnya di kantor imigrasi setelah mendapatkan notifikasi.
"Kami masih butuh berkoordinasi dengan sekolah. Selebihnya ya kami turut menghormati proses hukum yang berjalan," jelasnya, Rabu (24/1).
Terpisah, Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Semarang, Suharto menyangsikan pernyataan IBR dan DIR yang membunuh Deni Setiawan untuk membayar SPP. Kedua siswa kelas X jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Menurutnya, keduanya telah membayarkan Rp 510.000. "Pembayaran itu per bulan Rp 170.000, data kami kedua anak ini sudah bayar tiga bulan," terangnya.
Selain itu, orang tua kedua siswa tersebut merupakan keluarga mampu karena statusnya sebagai pegawai. "Saya belum konfirmasi langsung, belum ketemu dengan anak-anak itu. Tapi kalau dari sisi ekonomi saya rasa keduanya tidak dari golongan kurang mampu," paparnya.
Suharto mengaku tidak menyangka kedua anak didiknya bisa berlaku sadis hingga melakukan pembunuhan. Sebab, berdasarkan data kedua anak tersebut di sekolah bersih dari catatan buruk. "Kedua anak itu rajin, di sekolah juga berperilaku baik," katanya.
Meski tidak memiliki prestasi menonjol, namun keduanya tidak memikiki catatan khusus selama bersekolah. "Artinya tidak ada yang mencurigakan dan tidak ada kasus yang dialami kedua anak ini," jelasnya.
Bahkan, lanjut Suharto, pada hari Senin (22/1) keduanya tercatat masuk sekolah meskipun hadir terlambat. Mereka mengikuti kegiatan sekolah hingga akhir.
"Senin pagi keduanya masuk tapi terlambat dan mendapat sanksi disiplin dari guru BP. Mereka ikut pembelajaran sampai selesai pukul 15.15 Wib," ungkapnya.
Disinggung mengenai tiga teman lain yang dikatakan sempat diajak beraksi, Suharto menyatakan tidak mengetahuinya. Ia tidak bisa memastikan bahwa yang akan diajak itu bukan teman sekolah atau teman di lingkungan rumahnya.
Baca juga:
Kaos reuni yang tak sempat dikenakan Dera
Polisi cari Honda Jazz milik wanita yang mayatnya dibuang di sawah Boyolali
Hamil di luar nikah, siswi di Banyumas tega bunuh bayinya di toilet RS
2 Siswa SMK pelaku pembunuhan sopir taksi online sempat ajak tiga temannya
Mobil & HP hilang, wanita ditemukan di persawahan Boyolali diduga dibunuh teman dekat