Usai Pantau dari Heli, Kapolri Yakin Karhutla di Riau Ulah Manusia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Minggu (15/9).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Minggu (15/9).
Setelah terbang menggunakan helikopter TNI AU selama 25 menit dari Lanud Pekanbaru, rombongan mendarat di lapangan bola desa Kerumutan, Pelalawan, Riau, untuk meninjau karhutla di dekat pompa minyak Pertamina di Blok Eka Kuning.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kenapa Kue Asidah di Riau bentuknya unik? Namun lain halnya dengan kue Asidah yang memiliki bentuk unik dan lebih beragam. Hal ini dikarenakan bentuk kue tersebut disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembuatnya.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Sepanjang perjalanan, kendaraan rombongan melintasi jalan terjal berupa tanah di antara belantara perkebunan kelapa sawit. Sebelum tiba di Blok Eka Kuning, rombongan disambut dengan bekas lahan dan hutan terbakar, bahkan masih teramati adanya asap dari kebakaran tersebut.
Sesampainya di titik lokasi pemadaman, Panglima TNI segera mengambil komando untuk menggerakkan pasukan dan melakukan analisa dan evaluasi (anev) terkait kendala dan kebutuhan pemadaman yang dilakukan melalui darat. Panglima mendapat laporan perlu adanya alat berat untuk membuka dan memperluas parit. Selain itu pompa air berikut selangnya juga harus ditambah sehingga dapat menjangkau titik api.
"Kita akan kirim eskavator untuk memperlebar parit. Kemudian juga pompa air beserta selangnya," kata Hadi dalam keterangan diterima merdeka.com, Minggu (15/9).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku heran setelah melihat sendiri karhutla yang ada di Provinsi Riau dari helikopter. Pasalnya, dari sekian ribu hektar luas lahan yang terbakar tidak satupun yang mencakup lahan perkebunan sawit dan tanaman industri lainnya. Tito menganggap bahwa hal itu sekaligus menunjukkan masalah karhutla ini murni karena ulah manusia dan pelakunya adalah oknum yang sama.
"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir. Ini menunjukkan adanya praktik 'land clearing' dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," ungkap Tito.
Fokus dalam upaya pemberantasan karhutla, Tito akan memberi 'reward and punishment' bagi anggotanya. Tito meminta agar pasukan satgas karhutla dapat lebih kompak dan menjaga solidaritas sehingga permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik.
"Polda beserta jajarannya akan kami berikan 'reward and punishment'," kata Tito.
Melihat permasalahan yang ada, Kepala BNPB kembali menekankan upaya pencegahan untuk ke depannya melalui pendekatan kesejahteraan masyarakat dengan pertanian produktif. Selain itu perilaku masyarakat harus diubah sejak dini.
Doni mencontohkan, bahwa ada beberapa jenis tanaman produktif yang bisa menjadi alternatif untuk menumbuhkan perekonomian warga seperti; kopi liberica, lidah buaya, cabai dan sebagainya.
"Ini masalah cara pikir manusia. Harus diubah. Mulailah dengan menanam tanaman produktif seperti cabai, kopi liberica, lidah buaya atau bisa juga pisang," kata Doni.
Hingga pagi ini, Minggu (15/9) terdeteksi ada 27 titik api kategori tinggi di Provinsi Riau. Secara umum Kota Pekanbaru masih diselimuti asap tipis hingga tebal dengan jarak pandang mencapai 1 km, pada pukul 07.00 WIB dan pada pukul 10.00 WIB.
Jarak pandang berkisar antara 1 hingga 2.2 km dan suhu berkisar hingga 37 derajat celcius. Sedangkan kualitas udara menurut pengukuran PM10 pada pukul 07.00 s/d 10.00 WIB berada pada kisaran 182 sd 201 ugram/m3 atau dalam level tidak sehat.
Baca juga:
Lion Air Batalkan Seluruh Penerbangan ke Kaltara Karena Kabut Asap
Walhi Gelar Aksi Melawan Asap dan Peduli Satwa
Lahannya Terbakar, 10 Perusahaan di Riau Disegel KLHK
105 Penerbangan Lion Air Terdampak Kabut Asap Sumatera dan Kalimantan
300 Hektare Lahan di Sukabumi Terbakar
VIDEO: BNPB Sebut 99 Persen Penyebab Kebakaran Hutan Adalah Manusia