Usai Salat Jumat, Anggota Brimob Tewas Ditembak Kelompok Teroris MIT
Menurut Argo, usai melakukan penyerangan, lima orang itu langsung berpencar dengan tiga orang ke arah SD Salubanga dan dua orang ke arah belakang musala setempat.
Seorang anggota Brimob Polri tewas ditembak oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Peristiwa itu terjadi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Mautong, Sulteng, sekitar pukul pukul 12.30 Wita.
"Telah terjadi penyerangan anggota Ops Tinombala IV oleh kelompok MIT. Tepatnya sekitar 50 meter dari Pos Sekat Alfa 16, lima orang kelompok DPO MIT Poso menyerang anggota dan warga yang selesai Salat Jumat," tutur Argo saat dihubungi, Jumat (14/12).
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
BRImo apa? Melihat perubahan kebiasaan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun berinovasi dengan memperkenalkan layanan perbankan digital BRImo yang diluncurkan pada 2019 lalu.
-
Apa itu BRImo? Mengutip situs resmi bri.co.id, BRImo ialah aplikasi keuangan digital berbasis data internet yang mempermudah berbagai urusan keuangan nasabah BRI maupun non-nasabah.
-
Kapan Brimob Polri resmi berdiri? Tanggal ini menandai berdirinya Brimob pada tahun 1946 di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Brimob didirikan? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
Korban meninggal dunia atas nama Bharatu MSM. "Kondisi korban informasi awal MD. Untuk kepastian menunggu tim evakuasi," jelas dia.
Usai kejadian, satu regu pasukan kejar langsung mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 13.30 Wita. "Memberikan bantuan dikarenakan Pos Sekat Salubanga terus memanggil untuk meminta bantuan melalui HT," Argo menandaskan.
Pelaku Sempat Sandera Warga
Menurut Argo, usai melakukan penyerangan, lima orang itu langsung berpencar dengan tiga orang ke arah SD Salubanga dan dua orang ke arah belakang musala setempat.
"Beberapa menit kemudian terjadi kembali penyerangan dengan menembak ke arah Pos Sekat Alfa 16," jelas dia.
Selain itu, lanjutnya, para pelaku sempat menyandera warga dan anggota yang ada di Pos Sekat sepulang dari Salat jumat. Hanya saja, anggota tersebut berhasil melarikan diri.
"Sekitar pukul 13.30 Wita, satu regu dari pasukan kejar yang dipimpin oleh Danki Kejar Ipda Richar telah menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dikarenakan Pos Sekat Salubanga terus memanggil untuk meminta bantuan melalui HT," Argo menandaskan.
(mdk/eko)