Usul Doa Semua Agama, Menag Yaqut Sebut Hanya untuk Kegiatan Rakernas Kemenag
Politikus PKB ini menegaskan, bahwa kebijakannya hanya berlaku di Kementerian Agama. Dia tidak berniat mengubah cara untuk membaca semua doa agama di acara kenegaraan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan alasannya ingin semua doa agama dibacakan pada acara di internal Kemenag. Dia merasa tak adil pegawainya berdoa agar dijauhi dari keburukan dengan memakai doa dari satu agama saja.
"Saya memiliki asumsi begini, orang ini kalau dekat dengan Tuhannya maka dia akan jauh dari perilaku koruptif dan perilaku lainnya. Pada saat itu saya hadir di pembukaan (Rakernas Kemenag) dan doa yang dibacakan itu hanya doa dalam Islam, doanya disampaikan dengan cara Islam," kata Yaqut saat raker dengan Komisi VIII DPR, Kamis (8/4).
-
Apa yang diluncurkan oleh Mendag? "Bentuk inovasi kebijakan di bidang perdagangan Aset Kripto adalah pembentukan ekosistem kelembagaan. Dengan ekosistem yang lengkap, masyarakat akan merasa aman berinvestasi sehingga industri perdagangan Aset Kripto memberikan manfaat bagi perekonomian nasional".
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa itu Mengmleng? Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan. Selanjutnya akan ada seseorang yang bertingkah layaknya kucing besar itu saat ngamuk.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Apa itu Menong? Bentuknya yang unik dan penuh filosofis, membuat hasil kreasi lokal tersebut banyak diminati di pasaran. Yuk kenalan lebih dekat dengan sosok Menong, suvenir berwujud boneka perempuan khas Puwakarta.
Yaqut menuturkan, ada pegawai di Kementerian Agama yang non muslim saat mengikuti kegiatan Rakernas. Maka dari itu, tidak adil berdoa dengan satu agama tertentu saja untuk dijauhkan dari keburukan.
"Saya berpikir begini masa sih yang disuruh menjauhi korupsi, menjauh melayani birokrasi untuk dirinya sendiri cuma muslim saja, sementara ada pegawai yang beragama bukan muslim," ujarnya.
"Jadi kita juga harus dorong teman-teman Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu ini juga berdoa agar mereka ingat Tuhannya," ucapnya.
Yaqut tidak mengklaim apa yang dilakukannya benar. Tetapi, menurutnya seseorang dijauhkan untuk berbuat buruk jika ingat dengan Tuhan.
"Ketika mereka ingat Tuhannya maka perilaku perilaku koruptif, perilaku tidak baik itu otomatis akan jauh dari perilaku pelayanan mereka terhadap masyarakat, itu asumsimya, apakah itu benar itu urusan masing-masing person saya kira," ucapnya.
"Dengan doa itu menjauhkan perilaku itu enggak, kalau doa saja tidak mampu menjauhkan dia dari perilaku buruk terus apalagi yang bisa menjauhkan mereka kecuali maut," tambah dia.
Politikus PKB ini menegaskan, bahwa kebijakannya hanya berlaku di Kementerian Agama. Dia tidak berniat mengubah cara untuk membaca semua doa agama di acara kenegaraan.
"Itu pun hanya berlaku di Kementerian Agama pas rakernas di mana semua pegawai ikut, dan saya tidak mencoba mengubah praktik doa di acara kenegaraan tidak. Di (Ditjen) Pendis (Pendidikan Islam Kemenag) tidak karena semua Islam kalau di Pendis," ujar dia.
Baca juga:
Kemenag Buka Lowongan 27.303 Guru Agama, Berikut Informasinya
Mewakili Semua Agama, Menag Yaqut Tolak Pimpin Doa Bela Sungkawa Bencana NTT
CEK FAKTA: Hoaks Video Menag Yaqut Diusir Warga di Kabupaten Siak
Bukber & Tarawih Diizinkan, Ini Panduan Kemenag soal Ibadah di Bulan Ramadan 2021
Perayaan Paskah di Tengah Pandemi, Menag Yaqut Ajak Umat Nasrani Peduli Sesama
Menag Yaqut Minta Jajaran Siapkan Haji Sedetail Mungkin