Usut email Novel, polisi periksa penyidik polri bertugas di KPK
Dia mengungkapkan, penyidik akan mencari tahu seberapa jauh para saksi mengetahui tentang email yang dikirimkan oleh Novel. Sebab, saksi diduga mengetahui isi dari email yang menyinggung nama Aris Budiman.
Polda Metro Jaya telah mulai melakukan pemanggilan saksi untuk kasus pencemaran nama baik Dirjen Penyidikan KPK Aris Budiman yang dilakukan oleh Novel Baswedan. Bahkan kemarin dua orang penyidik KPK telah menjalani pemeriksaan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes pol Adi Deriyan mengatakan, saksi yang dipanggil kemarin merupakan penyidik dari institusi Polri. Walaupun memang ada satu orang pegawai KPK turut dipanggil.
"Kasusnya Pak Aris Budiman, kami sudah menggali beberapa keterangan saksi, mengundang dari unsur pegawai KPK dan dari unsur pegawai dari Kepolisian," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/9).
"Untuk totalnya antara secara pasti belum tahu, karena dalam rencana penyelidikan ada yang bisa hadir dan tidak bisa hadir. Kalau kurang lebih ada empat sampai lima orang," tambahnya.
Adi menegaskan, saksi-saksi itu diperiksa terkait email yang menyebutkan Aris Budiman sebagai Direktur terburuk sepanjang sejarah.
"Betul laporan yang email itu," jelasnya.
Dia mengungkapkan, penyidik akan mencari tahu seberapa jauh para saksi mengetahui tentang email yang dikirimkan oleh Novel. Sebab, saksi diduga mengetahui isi dari email yang menyinggung nama Aris Budiman.
"Kami undang juga berdasarkan hasil keterangan Aris Budiman berdasarkan BAP bahwa pihak-pihak yang mengetahui adanya email tersebut adalah orang-orang yang kita undang untuk hadir," pungkas Adi.
Baca juga:
Dalami pencemaran nama baik Aris Budiman, polisi kemungkinan panggil pimpinan KPK
Ini tanggapan Istana soal surat yang diajukan Novel untuk ketemu Jokowi
Ini tanggapan Mabes Polri soal Novel dipolisikan oleh Wadir Tipikor Bareskrim
Ini kata polisi soal laporan Dirdik Aris sudah naik ke penyidikan
Diperiksa polisi, tiga penyidik KPK didampingi biro hukum KPK
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Bagaimana Nusron Wahid menanggapi pernyataan Agus Rahardjo tentang permintaan penghentian kasus Setya Novanto? Yang namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Raharjo yang kita hormati kita sangat hormat pada beliau, tapi yang namanya pengakuan itu kan enggak boleh sepihak," kata Nusron kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12).
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.