Viral Kasat Reskrim Polresta Barelang Dimutasi Usai Ungkap Judi Online, Ini Faktanya
Mutasi terhadap dirinya itu tidak ada kaitannya atau karena mengungkap judi online.
Promosi jabatan itu atas permintaan Dwi Ramadhanto.
Viral Kasat Reskrim Polresta Barelang Dimutasi Usai Ungkap Judi Online, Ini Faktanya
- Terbongkarnya Beking Judi Online, Seret Ordal Komdigi hingga Balik Badan Budi Arie
- 198 Kasus Judi Online Dibongkar Sepanjang Juni-Oktober 2024, Ratusan Orang jadi Tersangka
- Polri soal Pemain Judi Online Tak Masuk Bui: Penjara Bisa Penuh
- Viral Anggota TNI Bunuh Diri Diduga Terlilit Utang Akibat Judi Online, Menkominfo Beri Tanggapan Begini
Viral di media sosial adanya seorang polisi berpangkat Kompol dengan jabatan Kasat Reskrim Polresta Barelang terkena mutasi usai mengungkap judi online. Ia diketahui bernama R. Moch Dwi Ramadhanto.
Dalam foto yang diunggah akun @temanpolisi disebutkan jika Dwi Ramadhanto baru menjabat Kasat Reskirm selama enam bulan.
"Baru jabat 6 bulan dan sukses bongkar judi online, Kasat Reskrim Polresta Barelang malah dimutasi," tulis didalam foto tersebut seperti dilihat merdeka.com, Sabtu (22/6).
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, mutasi atau promosi jabatan itu atas permintaan Dwi Ramadhanto yang kini masih menjabat sebagai Kasat Reskrim.
merdeka.com
"Tentunya selama satu periode di dalam penilaian seorang dalam personel selama 6 bulan yaitu dalam satu periode sudah banyak prestasi yang tadi sudah disampaikan, dan mendapat apresiasi dari masyarakat dan prinsipnya siapapun yang bertugas di bidang operasionel di kewilayahan, dalam hal untuk penegakan hukum terhadap potensi gangguan, ambang gangguan apalagi sampai menjadi gangguan masyarakat dan ini menjadi komitmen Polri khususnya Polda Kepulauan Riau dan Polres jajaran," kata Pandra melalui video yang diterima merdeka.com.
"Apa yang menjadi atensi saat ini, siapapun yang menjabat terhadap perhatian terhadap kasus khusus menjadi perhatian publik, itu menjadi komitmen dan harus dapat diungkap dan harus dapat menunjukkan prestasi yang terbaik, itu yang disampaikan," sambungnya.
Sementara itu, Dwi Ramadhanto menegaskan, mutasi terhadap dirinya itu tidak ada kaitannya atau karena mengungkap judi online. Akan tetapi, atas pengungkapan itulah dirinya mendapatkan apresiasi dari pimpinan.
"Memberikan kesempatan kepada kami secara luas, untuk kami lebih bisa mempersiapkan diri guna jenjang karir kami ke depan lebih baik lagi. Karena memang saat ini kami sedang berupaya dan berusaha mempersiapkan diri secara maksimal untuk bisa mengikuti pendidikan Sespimen Polri," tegas Dwi Ramadhanto.
"Karena insya Allah tahun depan bisa kita ikuti, jadi kami juga mohon dukungan kepada pimpinan dan ternyata mendapatkan apresiasi dari pimpinan diberikan kesempatan untuk melakukan persiapan," tambahnya.
Ia pun memastikan, mutasi terhadap dirinya itu karena atas permintaannya langsung dalam menghadapi tes Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimen).
"Sekali lagi kami luruskan bahwa kami justru berterimakasih dan ini mutasi adalah insiatif permohonan kami kepada pimpinan kami agar kami dapat mempersiapkan diri dengan baik guna menghadapi tes seleksi sekolah untuk jenjang karir," pungkasnya.
Diketahui, mutasi terhadap Akpol 2010 ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Kepri Nomor: STR/315/VI/KEP/2024, STR/316/VI/KEP/2024, STR/317/VI/KEP 2024, dan STR/318/VI/KEP/2024 tertanggal 14 Juni 2024, tentang alih tugas jabatan dan mutasi personil Polda Kepri serta jajaran Polda Kepri yang ditandatangani Karo SDM Polda Kepri Kombes Irvan Prawira Satyaputra.
Dalam tiga STR Kapolda Kepri tersebut, memutasi dan/atau merotasi terhadap 366 personel, mulai dari Perwira, Bintara dan PNS di lingkungan Polda Kepri.
merdeka.com