Viral Pria Palak Pemilik Toko di Kebon Jeruk, Uangnya Disetor ke Polisi
Video itu memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Dia menyebut uang tersebut akan diserah ke polisi.
Dinarasikan dalam video tersebut, pria itu memalak usai berkodinasi dengan kepolisian.
Viral Pria Palak Pemilik Toko di Kebon Jeruk, Uangnya Disetor ke Polisi
Sebuah video menampilkan seorang pria tengah memalak pemilik toko di kawasan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, viral di media sosial. Dinarasikan dalam video tersebut, pria itu memalak usai berkodinasi dengan kepolisian.
Video itu dibagikan akun Instagram @jakartabarat24jam. Video tersebut memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Pria itu mengaku meminta iuran keamanan yang nantinya bakal disetor ke kepolisian.
- Viral Pengeroyokan Siswi SMP di Sumbar, Polisi: Motifnya Dendam
- Viral Bocah Ditendang hingga Tersungkur Gara-Gara Rebutan PS, Begini Penjelasan Polisi
- Viral Video Polisi Minta Rp150 Ribu Kalau Tidak SIM Sopir Ditahan, Ini Kata Polda Metro soal Pelakunya
- Viral Video Pembacokan di Pati Ternyata Hoaks, Ini Penjelasan Polisi
"Pria tersebut berdalih menjaga keamanan dan mengontrol keamanan selama 24 jam kepada pihak-pihak yang sudah koordinasi di wilayah tersebut. Ia menjamin keamanan pelaku usaha apabila terdapat hal-hal yang tidak diinginkan seperti kemalingan,"
tulis caption akun tersebut yang dikutip merdeka.com, Jumat (20/10).
merdeka.com
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno membenarkan adanya aksi pemalakan yang dilakukan oleh pria bernama Irwansyah (25) itu. Dia mengatakan, pelaku saat beraksi dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar.
"Ini orang mabuk saja, bukan ormas dan sudah kami amankan,"
ujar Sutrisno saat dikonfirmasi, Jumat (20/10).
merdeka.com
Sutrisno menjelaskan, aksi pemalakan itu terjadi pada Rabu (19/10) sekitar pukul 19.00 WIB. Perihal uang pemalakan tersebut akan disetor ke pihak kepolisian, Sutrisno membantahnya.
Sutrisno menyebut, pelaku tidak akan diproses secara hukum. Alasannya, pelaku baru sekali memalak korban.
"Baru sekali (memalak). Dilakukan pembinaan (pada pelaku), karena korban tidak mau dilanjutkan," tutup dia.