Kelakuan Anggota LSM, Palak Sopir Truk Modus Kontribusi Menjaga Lingkungan
Setiap sopir harus memberikan uang mulai Rp2.000 hingga Rp20.000 ribu.
Setiap sopir harus memberikan uang mulai Rp2.000 hingga Rp20.000 ribu.
Para pelaku merupakan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM). Mereka adalah DD (40), AL (28), ER (32), AH (30), EW (30), AP (38), HP (38), dan IN (38).
Para pelaku beraksi di Jalan Lintas Sumatera Desa Pandan Dulang, Panang Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan. Agar tidak terlalu kentara melakukan pungutan liar, mereka mendirikan posko khusus yang diberi tulisan di spanduk 'POS KONTROL ANGKUTAN BATUBARA'.
Mereka berbagi tugas berdiri di pinggir jalan depan posko tersebut. Begitu truk batubara melintas, mereka meminta secara paksa kepada sopir dengan dalih sebagai kontribusi untuk menjaga lingkungan.
Hanya saja setiap sopir harus memberikan uang mulai Rp2.000 hingga Rp20.000 ribu.
Jika tidak diberi, para pelaku akan berbuat kasar, mulai marah hingga merusak truk. Hal ini membuat sopir ketakutan sehingga telah menyiapkan uang pecahan agar perjalanan tidak terganggu.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengungkapkan, para tersangka secara terang-terangan melakukan pungli terhadap sopir truk batubara. Berkedok LSM, mereka seakan memiliki kekuatan hukum memalak sopir dengan dalih kontribusi menjaga lingkungan. "Mereka kami pergoki sedang beraksi. Pengakuannya anggota LSM sehingga membuat pos khusus," ungkap Andi, Sabtu (5/8).
Dari penangkapan, disita uang tunai hasil memalak sejumlah Rp169.000, spanduk, dan 7 unit sepeda motor. Uang tersebut jumlah rata-rata pendapatan harian para tersangka dalam praktik pungli. "Kami terus kejar pelaku dengan kejahatan serupa di wilayah itu karena keberadaan mereka meresahkan pengguna jalan," pungkasnya.
Dari pengakuan sopir, laju truknya mendadak tidak bisa dikendalikan karena rem tidak berfungsi.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan bertindak tegas kepada personel yang melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra Polri
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakpus.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kurun waktu terakhir, sejumlah peristiwa kecelakaan tragis terjadi dan menelan banyak korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaIni sekaligus membantu pemerintah menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca Selengkapnya