Wajah Rusak, Wanita Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang Sulit Diidentifikasi
Pelaku atas nama Sugeng (49) warga Jodipan Kota Malang diamankan Rabu (15/5) petang. Ia mengaku baru mengenal korban sekitar 9 hari lalu di sekitar Klenteng Ang En Kiong Jalan RE Martadinata Kota Malang.
Polisi belum berhasil mengantongi identitas korban mutilasi di Pasar Besar Lantai II Kota Malang. Pelaku yang berhasil ditangkap juga mengaku tidak mengetahui nama korban.
"Pengakuan dari pelaku, perempuan tersebut mengaku Maluku, tetapi tidak menyebutkan namanya," tegas Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Rabu (15/5).
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Kenapa perubahan kicauan ini bisa mengganggu? Perubahan aksen ini dapat mengganggu proses perkawinan dan reproduksi pada burung yang banyak mendiami pantai Pasifik ini.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
Pelaku atas nama Sugeng (49) warga Jodipan Kota Malang diamankan Rabu (15/5) petang. Ia mengaku baru mengenal korban sekitar 9 hari lalu di sekitar Klenteng Ang En Kiong Jalan RE Martadinata Kota Malang.
Saat bertemu, korban dalam kondisi sakit sebelum kemudian meninggal dunia. Saat dibawa ke Pasar Besar kondisinya masih hidup, sebelum dimutilasi.
"Setelah ketemu itu dibawa ke pasar dan dilakukan mutilasi atas permintaan korban. Pengakuan itu masih kita dalami," tegasnya.
Asfuri juga belum berani memutuskan kalau korban berasal dari Maluku, kendati tidak menutup kemungkinan. Polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Kami belum bisa memastikan (warga Maluku), korban hanya mengaku Maluku," tegasnya.
Polisi kesulitan mendapatkan data identitas korban karena kondisi wajahnya yang sudah tidak bisa dikenali. Para saksi yang dimintai keterangan juga tidak mengenal korban, apalagi secara fisik sudah mengalami perubahan.
Polisi juga menyebarkan sebuah sketsa yang menggambarkan sosok korban. Sketsa tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengenali korban.
Sebelumnya juga datang laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya. Tetapi warga asal Karangploso, Kabupaten Malang itu tidak memiliki ciri fisik yang sesuai dengan korban.
Baca juga:
Pelaku Mutilasi Mayat di Pasar Besar Malang akan Jalani Tes Kejiwaan
Kasus di Malang, Pelaku Mengaku Memutilasi Atas Permintaan Korban
Sebuah Nama di Telapak Kaki Korban Mutilasi Kota Malang Jadi Petunjuk Polisi
Mayat Terpotong 6 Bagian di Pasar Besar Malang Seorang Perempuan
6 Bagian Tubuh Ditemukan di Pasar Basar Lantai II Malang