Walau cuma sebuah lemari, Jenderal Ursinus tak mau disuap
Teladan Ursinus rupanya tak diikuti oleh para polisi juniornya. Mereka lupa korps lalu lintas punya sosok sejujur ini.
Irjen (Purn) Pol Ursinus Ellias Medellu mungkin layak dinobatkan jadi jenderal polisi lalu lintas paling jujur. Selama hidupnya, Ursinus antikorupsi dan anti disogok. Dia memilih jadi orang jujur walau harus hidup mengirit.
Jangankan segepok uang, sebuah almari dari seorang kontraktor pun dia tolak. Ceritanya begini, Polwan Hajaty Chambo yang menjadi sekretaris Ursinus suatu hari datang ke kediaman bosnya itu. Saat itu Hajaty terperanjat saat melihat isi rumah sang Jenderal sangat sederhana, bahkan tak punya almari.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Merasa prihatin, Hajaty lantas berinisiatif menghubungi seorang kontraktor yang saat itu menjadi rekanan proyek di Ditlantas untuk membelikan lemari. Keluhan Hajaty langsung didengar dan lemari yang merupakan hadiah dari si kontraktor tiba di rumah Ursinus.
Hajaty yakin setibanya di rumah, bos nya akan senang melihat sudut ruangan ada almari baru. Boro-boro tersenyum dan mengucapkan terima kasih, Ursinus malah emosi saat tahu lemari itu diberi gratis oleh seorang kontraktor.
"Ketika diberi tahu (asal lemari), beliau menyuruh saya mengembalikannya," tutur Hajaty dalam buku berjudul Bhayangkara Pejuang Melawan Penjajah dan Arus Korupsi, terbitan Gramedia Pustaka.
Hajaty mengaku bangga dengan sikap bosnya itu. Dia yakin pilihan Ursinus bersikap tegas karena tak mau berurusan dengan hukum di kemudian harinya. Menurutnya sosok Ursinus merupakan teladan yang langka.
"Pak Medellu sangat memegang prinsip kejujuran dan kedisiplinan. Dalam bekerja beliau lebih banyak melakukannya melalui tindakan nyata," cerita wanita yang 8 tahun bekerja bersama Ursinus.
Yang lebih membahagiakan lagi, lanjut Hajaty, sikap jujur dan disiplin Ursinus diteladani dirinya dan anggota lantas lainnya. Ursinus berpesan pada anak buahnya tidak coba-coba mengambil yang bukan hak mereka.
"Bila membeli barang harus ada bon. Bila ada uang sisa harus dikembalikan. Selain itu semua pertanggungjawaban keuangan harus lengkap dan tidak boleh meminta sesuatu dari kontraktor atau perusahaan jasa pengadaan barang (supplier)," tambahnya.
Hal lain yang membuatnya semakin terkesima dengan sosok Ursinus adalah, seorang pemimpin yang dekat dengan bawahan.
"Seluruh jajaran bekerja dengan serius tapi santai tanpa ada tekanan dari atasan. Tidak pernah marah asalkan setiap pekerjaannya dilaksanakan sesuai aturan," bebernya.
Ursinus sendiri mengakui jika dirinya tak tidak kompromi untuk urusan pegawai nakal. Dia yakin, orang yang bekerja dengan jujur dan tulus akan selalu diberkahi Sang Pencipta.
"Saya berkesimpulan, kalau kita mengerjakan dengan sungguh-sungguh, tulus, jujur, murni, pasti Tuhan Yang Maha Kuasa menyempurnakan pekerjaan kita," kata Ursinus yang meninggal pada 8 Januari 2012 lalu.
Pujian untuk Urisnus juga disampaikan Sri Rastiti Merdekawati. Sri adalah penulis buku Inspektur Jenderal Polisi DRS. Ursinus Elias Meddelu, Bhayangkara Pejuang melawan Penjajah dan Arus Korupsi terbitan Gramedia Pustaka Utama.
"Pak Sinus itu memberikan teladan. Dia mencontohkan pada bawahannya. Polisi itu harus jujur lho, jangan korupsi. Itu semua dilakukan dengan tindakan, bukan cuma dengan kata-kata," kata Sri.
Maka berkaca pada Ursinus, tak malukah para jenderal sekarang yang menggadaikan harga diri dan korps Bhayangkara dan menerima miliaran rupiah uang suap dari cukong dan pengusaha busuk?
Baca juga:
Jenderal Ursinus Medellu polisi lalu lintas paling jujur
Kisah Jenderal Polisi Ursinus cicil rumah tua berhantu
Tak mau korupsi, Jenderal Ursinus sampai pinjam uang mertua
Jenderal Ursinus tak tergiur uang BPKB ratusan juta