Wali Kota Bekasi Kena OTT, Wapres Ma'ruf Pesan Kepala Daerah Bekerja Sesuai Aturan
Ma'ruf mengatakan pihak KPK sudah menjalankan sesuai dengan fungsi dan tugasnya dalam UU.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada kepala daerah mulai dari gubernur hingga wali kota agar bekerja dengan baik. Dia juga memerintahkan agar para kepala daerah melaksanakan tugas dengan baik sehingga bisa menjauhi korupsi. Hal tersebut disampaikan Ma'ruf Amin seiring dengan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi terkena operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK.
"Kita sudah minta kepala daerah semua untuk supaya bekerja dengan baik jangan sampai mengalami hal yang seperti itu. Jangan sampai terkena KPK lah," kata Ma'ruf Amin di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (6/1).
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
Ma'ruf mengatakan pihak KPK sudah menjalankan sesuai dengan fungsi dan tugasnya dalam UU. Sebab itu dia pun menegaskan kembali agar kepala daerah bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada.
"Ini saya sudah ada komitmen dari masint-masing pihak. Jadi KPK sebagai penegak hukum dia menjalankan tugasnya," pungkasnya.
Baca juga:
Deretan Gebrakan dan Kontroversi Rahmat Effendi Pimpin Kota Bekasi
Lanjutkan OTT di Wali Kota Bekasi, KPK Sita Ratusan Juta Rupiah
Untuk diketahui Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengamankan satu orang terkait OTT (Operasi Tangkap Tangan) Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Total 13 orang diciduk dalam operasi senyap tersebut.
"Benar, tadi siang satu orang lagi diamankan," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (6/1).
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, seluruh pihak yang diamankan hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan. Termasuk Pepen, sapaan Rahmat Effendi.
"Ada 13 orang yang saat ini masih diminta keterangan secara intensif," kata Firli.
Baik Firli dan Ali masih belum bersedia merinci identitas pihak yang baru diamankan tersebut. Menurut Firli, tim penindakan masih membutuhkan waktu sebelum menentukan status hukum mereka yang diamankan.
"Pemeriksaan masih berlanjut, mohon bersabar nanti kami akan sampaikan saat konferensi press," ujar Firli.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Tim Satgas KPK mengamankan sejumlah uang dalam operasi senyap tim penindakan terhadap Rahmat Effendi. Ghufron menyebut jumlah uang tersebut masih dalam proses perhitungan.
"Beberapa pihak kami amankan bersama sejumlah uang," ujar Ghufron.
Baca juga:
Wajah-Wajah Tersangka OTT Wali Kota Bekasi
Golkar Siap Beri Bantuan Hukum ke Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
KPK Buka Peluang Usut Gratifikasi ke Rahmat Effendi Mengalir ke Golkar
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ditahan di Rutan KPK selama 20 Hari