Wali Kota Segera Pecahkan Masalah Banjir di Makassar
Dia mengungkapkan, dari peninjauan di Paccerakang, Perumahan Kodam III, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, merupakan salah satu wilayah menjadi langganan banjir, penyebab utama terjadinya genangan air tersebut karena adanya pendangkalan anak sungai Biring Je'ne. Bila debit airnya meningkat maka akan meluap.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berjanji segera menyelesaikan persoalan banjir musiman yang melanda pada sejumlah kecamatan di puncak musim hujan, termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bersama-sama memecahkan masalah banjir tersebut.
"Saya sudah mengindentifikasi masalahnya mengapa selalu terjadi banjir terutama di Kodam III dan Perumnas Antang, karena ada sumbatan," katanya saat meninjau lokasi banjir, Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis (11/3).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
Dia mengungkapkan, dari peninjauan di Paccerakang, Perumahan Kodam III, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, merupakan salah satu wilayah menjadi langganan banjir, penyebab utama terjadinya genangan air tersebut karena adanya pendangkalan anak sungai Biring Je'ne. Bila debit airnya meningkat maka akan meluap.
Dampaknya, buangan air yang seharusnya mengarah ke Sungai Tallo, tidak bisa tembus keluar, sehingga tertampung ke pemukiman warga mengakibatkan terjadi banjir hingga meluber masuk ke rumah-rumah masyarakat setempat.
Untuk masalah di wilayah Paccerakang, kata dia, dari pantau satelit terlihat di ponselnya pergerakan arus air di anak Sungai Biring Je'ne tidak maksimal. Diperlukan pengerukan sendimen karena sudah mengalami pendangkal. Padahal, muara airnya berasal dari Kabupaten Maros menuju Sungai Tallo.
"Saya segera berkoordinasi dengan Balai Pompengan untuk membuat usaha darurat mengali anak sungai itu. Pemkot punya tiga eskavator apung dan akan kita gunakan mengeruk setelah debit airnya surut, " jelas Ramdhan.
Sedangkan untuk masalah banjir musiman di Perumnas Antang, pada Blok 8 dan Blok 10 juga berdampak pada wilayah sekitarnya, di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, kata Danny, sudah teridentifikasi masalahnya.
"Ada pelambatan laju aliran air untuk keluar ke Sungai Tallo. Air ini berasal dari luapan anak Sungai Jeneberang, tidak bisa keluar akhirnya meluber ke rumah warga. Segera kita koordinasikan dengan Balai Pompengan Jeneberang untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.
Ramdhan menjelaskan, masalah lain terjadinya banjir karena pihak pengembang perumahan tidak memikirkan dampak yang terjadi bila menutup jalur air, sehingga air terkumpul mengakibatkan genangan besar.
"Segera saya koordinasikan dengan pihak pengembang perumahan agar membuat jalur aliran air termasuk meluruskan alirannya agar terbuang ke Sungai Tallo. Karena saya paham betul tentang perencanaan dan konstruksi," terangnya.
Kendati demikian, Pemkot Makassar tentu menginisiasikan solusi tersebut ke pihak Balai Besar Pompengan Sungai Jeneberang, beserta Pemerintah Provinsi, karena masalah ini merupakan bagian dari kerja-kerja mereka sebagai instansi terkait.
Pemkot Makassar bakal mengevaluasi perizinan akibat perilaku pengembang perumahan tidak mematuhi aturan, serta semaunya membuat perumahan tanpa perencanaan dampak lingkungan, terutama jalur pembuangan air serta lokasinya rawan banjir.
"Hal seperti inilah selalu menjadi persoalan. Makanya, kita merisetting pemerintahan, izinnya akan dievaluasi, kalau tidak sesuai perencanaan kita tidak beri izin," tutupnya.
Ramdhan menambahkan, persoalan kota lainnya terkait sering terjadi genangan di jalan raya, akibat drainase tidak bersambung dengan baik antara satu dengan lainnya, ditambah penyumbatan sampah serta sedimen membuat air meluber ke jalan dan rumah warga.
Data BPBD Kota Makassar, tercatat ada lima kecamatan masuk daerah rawan banjir masing-masing di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Rappocini, Manggala, Tallo dan Tamalate. Namun, paling parah selalu terjadi di dua kecamatan yakni Kecamatan Biringkanaya dan Manggala.
Baca juga:
Dampak Banjir, Ratusan Warga Perumnas Antang Makassar Mengungsi
Sungai Meluap, Tiga Daerah di Sulawesi Selatan Terendam Banjir
Debit Air di Sungai Jenelata Gowa Meningkat, Warga Diimbau Waspada
Sejumlah Lokasi Tergenang dan Potensi Hujan Masih Tinggi, Makassar Siaga Banjir
Banjir di Jayapura Sebabkan Ribuan Warga Mengungsi dan Ratusan Babi Hanyut