Wanita Lompat dari Apartemen di Depok Sempat Curhat di Medsos Ingin Bunuh Diri
Sosiolog Devie Rahmawati menuturkan apa yang dilakukan korban adalah bentuk ekspresinya. Ketika dia menuliskan perasaannya di medsos maka dia ingin meluapkan apa yang tidak bisa diungkapkan secara langsung.
Reni (25) mahasiswi tewas bunuh diri di Apartemen Margonda Residence 5 diduga mengalami depresi sebelum ditemukan tidak bernyawa. Hal itu terlihat dalam dinding media sosial miliknya.
Reni sempat curhat dirinya adalah korban bullying. Dia juga menceritakan kenapa orang-orang berulang dengki.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
"Masalah terus menghantam bertubi-tubi. Dalam hati rasa ingin bunuh diri. Siapa yang sebenarnya korban di sini? Kenapa semua membully? Seakan sayalah tersangka utamanya."
"Koo manusia julid itu di mana mana ya. Ga di WhatsaApp ga di facebook. Suka lucu aja"
Sosiolog Devie Rahmawati menuturkan apa yang dilakukan korban adalah bentuk ekspresinya. Ketika dia menuliskan perasaannya di medsos maka dia ingin meluapkan apa yang tidak bisa diungkapkan secara langsung.
"Ini (curhat di medsos sebelum bunuh diri) merupakan salah satu cara mengekspresikan emosi. Di sinilah diperlukan peranan orang terdekat yang seharusnya bisa memberikan perhatian padanya," kata Devie saat dihubungi, Selasa (12/3).
Orang yang curhat di medsos bisa jadi bahwa dia merasa tidak memiliki ruang di kehidupan nyata. Sehingga dia merasa lebih nyaman curhat di medsos.
"Nah kita tidak ada salahnya memberikan perhatian, di mana jika ada orang yang menampakkan gejala stres, depresi atau tertekan, minimal kita menegur. Hanya sekadar menanyakan kabar dan mendengar ceritanya, itu sudah membuat seseorang merasa diperhatikan," ungkapnya.
Menurutnya, ada tiga faktor yang membuat seseorang memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidup. Pertama, karena kesepian. Kedua, faktor generasi yang mengedepankan kesempurnaan. Ketiga faktor lemahnya hubungan sosial di dunia nyata. Faktor kesepian ini banyak terjadi di era modern yang membuat orang merasa terisolasi.
Sementara, faktor generasi yang mengedepankan kesempurnaan timbul terutama di era digital yang membuat orang berlomba-lomba memamerkan yang terbaik.
"Ini membuat sebagian orang malah tidak percaya diri jika tidak menemukan dirinya seperti orang lain. Apalagi di media sosial menjadi panggung orang memamerkan hal yang indah, cantik dan citra-citra yang baik. Ini membuat seseorang jadi membandingkan dirinya dengan orang lain," paparnya.
Devie menuturkan, kepedulian terhadap sesama saat ini perlu dipupuk kembali. Dan ketika menemui orang terindikasi depresi, ada baiknya orang terdekat memberikan perhatian dengan cara menyapa dengan baik. Sehingga mereka merasa memiliki teman untuk bercerita.
"Kita harus punya sensitivitas terhadap orang-orang tersebut. Minimal kita menyapa dengan nada yang senang dan bahagia. Jangan sampai menggurui atau menghakimi," tambahnya.
Runtuhnya relasi sosial di kehidupan nyata menurut dia dipengaruhi banyak hal. Misalnya karena kompetisi ekonomi hingga keinginan untuk mendapatkan pujian di medsos. Yang terjadi saat ini adalah banyak orang terfokus pada kehidupan di medsos ketimbang kehidupan nyata.
"Sekarang ini orang lebih fokus ke gawai. Gawai tidak dijadikan sebagai sarana silaturahmi. Orang berlomba-lomba mengejar likes dan followers. Padahal semua itu sifatnya semu. Malah membuat orang yang dekat menjadi jauh, bukan mendekatkan yang jauh," katanya.
Baca juga:
Hasil Olah TKP, Wanita Ditemukan Tewas di Apartemen Depok Bunuh Diri
Ada Pria Bunuh Diri Lompat dari Pondok Indah Mall 2
Terlilit Utang, Mupet Gantung Diri di Dapur
Kesal Dimintai Duit Belanja, Sudirman Bunuh Istri Lalu Coba Bunuh Diri Minum Racun
Napi Lapas Cipinang Ditemukan Tewas Gantung Diri
Cekcok dengan Istri, Petani di Musi Banyuasin Nekat Gantung Diri di Pohon Karet
Depresi, Pensiunan Polisi Beristri 2 Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Mahakam