Warga di Depok geruduk kantor koperasi diduga bodong
Warga kesal karena selama setahun menanti tidak ada kabar soal uang yang ditanamkan.
Nasabah korban dugaan penipuan kedok investasi mendatangi kantor koperasi yang terletak di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Depok. Nasabah yang ada di Depok sebanyak 86 orang. Nilai investasinya lebih dari Rp 3 miliar. Mereka kesal karena selama setahun menanti tidak ada kabar soal uang yang ditanamkan.
Nasabah tergiur karena dijanjikan fee hingga 30 persen dari nilai investasi. Namun hingga waktu yang dinantikan, Koperasi Muliadana tidak juga menepati janjinya dan keberadaan uang nasabah pun juga tidak jelas.
Yana Handayani, salah satu nasabah yang menjadi korban mengatakan, dirinya berinvestasi Rp 40 juta. Dia berharap mendapat keuntungan seperti yang dijanjikan. Dia pun berinisiatif menggeruduk kantor koperasi yang ada di Depok.
"Ada nasabah yang setor Rp 500 juta bahkan sampai Rp 1,5 miliar. Kita cuma dijanjiin doang. Sampai sekarang enggak ada kejelasan, saya cuma ingin duit saya kembali deh," kata Yana, Jumat (13/5).
Kepala Cabang Koperasi Muliadana, Depok, Rosmeri mengakui adanya ketidakberesan dalam koperasi. Bahkan pimpinan tertingginya yakni Muharam yang seharusnya bertanggungjawab atas kasus ini telah menghilang.
"Saya Cuma bertanggungjawab secara administrasi. Semua dikelola pusat, di Bekasi. Di sini cuma kalau ada masuk deposito tapi langsung disetor ke sana (pusat). Yang saya tahu, saat ini mereka (kantor pusat) sedang mencari investor untuk mengganti uang nasabah," katanya.
Pihaknya juga sedang berupaya mencari Muharam, pemilik sekaligus pendiri Koperasi Muliadana. Muharam sudah menghilang sejak Desember lalu. "Sudah hilang saya nggak tahu ke mana," kata dia.
Baca juga:
Hati-hati penipuan investasi berkedok seminar, begini modusnya
Bocoran 'Panama' singgung skandal investasi bodong di Indonesia
Puluhan warga jadi korban investasi emas fiktif oleh wanita muda
OJK: Waspada investasi bodong berkedok kampanye menanam pohon
Besok, berkas kasus Sandy Tumiwa diserahkan ke Kejaksaan
Modus Sandy Tumiwa tipu korban, ajak main valas berbagai nominal
Sandy Tumiwa ditangkap polisi, Annisa Bahar sujud syukur
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Di mana letak Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Apa saja ragam destinasi wisata yang ditawarkan di Depok? Dari keindahan alam hingga keunikan yang khas, Depok menawarkan pengalaman seru bagi setiap wisatawan.