Warga Kediri Temukan Tiga Sumur Kuno Diduga Peninggalan Era Majapahit
Dari dasar sumur tersebut juga ditemukan tulang belulang potongan gerabah serta serpihan emas. Ada tiga sumur kuno yang ditemukan warga Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kabupaten Kediri di aliran sungai desa setempat. Sumur dari bahan tembikar itu ditemukan saat warga tengah memancing ikan.
Warga warga Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kabupaten Kediri menemukan sejumlah sumur kuno di tepian sungai desa setempat. Sumur dari bahan tanah liat yang menyerupai tembikar tersebut diyakini peninggalan era Majapahit pada abad-12 hingga 15.
Dari dasar sumur tersebut juga ditemukan tulang belulang potongan gerabah serta serpihan emas. Ada tiga sumur kuno yang ditemukan warga Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kabupaten Kediri di aliran sungai desa setempat. Sumur dari bahan tembikar itu ditemukan saat warga tengah memancing ikan.
-
Apa isi ramalan Jayabaya tentang masa depan Nusantara? Jayabaya meramal Nusantara akan mengalami masa penuh bencana. Gunung-gunung meletus, bumi berguncang, laut dan sungai meluap. Ini akan menjadi masa penuh penderitaan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara? Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara selama 400 tahun.Kota istana yang terletak di sekitaran kota Palembang juga dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, terletak di arteri utama Jalur Sutra versi maritim.
-
Bagaimana para peneliti mencari jejak sejarah Kerajaan Panai? Pencarian Jejak Sejarah Dalam mencari jejak sejarah Kerajaan Panai, para peneliti terus berusaha mencarinya. Kesulitan yang dihadapi para peneliti masih terkait keberadaan lokasi persisnya.
-
Kapan Kerajaan Kendan berkuasa? Kerajaan Kendan berkuasa sekitar abad ke-6 sampai ke-7 masehi, dan merupakan salah satu kerajaan Sunda yang pernah berjaya.
-
Kapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit? Ratu yang memerintah Kerajaan Majapahit selama 12 tahun ini bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian kuat.
"Awalnya warga merasa penasaran karena adanya sumber mata air sehingga melakukan penggalian hingga menemukan dasar sumur sedalam 170 sentimeter. Selain tulang belulang hewan di dasar air yang jernih itu warga menemukan potongan potongan gerabah serta serpihan emas yang diduga terdeposit akibat terbawa aliran sungai," kata Eko Budi, warga setempat.
Atas temuan tersebut, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri melakukan peninjauan. Menurut Eko Priatno, Kasi Museum Dan Purbakala mengatakan, sumur tersebut diperkirakan peninggalan era majapahit di abad ke 12 hingga 15. Benda tersebut merupakan tempat penyimpanan air atau disebut jombong sumur.
Sumur berdiamter 70 sentimeter yang dibuat dari tembikar atau tanah liat yang dibakar itu untuk mengantisipasi jika air sungai mengering di musim kemarau.
"Temuan sumur-sumur tersebut membuktikan adanya permukiman di zaman kuno di desa tersebut. Lokasinya pun sangat berdekatan dengan situs-situs di Kabupaten Kediri lainnya seperti Situs Sebanen, Totok Kerot dan Semen,” kata Eko Priatno Kasi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.
Sesuai Undang-undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010, Eko berharap masyarakat tidak merusak atau mengambil sumur tersebut. Namun eko tak mempermasalahkan jika masyarakat ingin memfungsikan layaknya sumur ataupun edukasi. Penemuan sumur serupa pernah terjadi di kawasan Trowulan Mojokerto dan di Kediri sendiri berada di seputaran Situs Semen.
Baca juga:
Mengunjungi Istana Alhambra, Jejak Kejayaan Islam di Spanyol
4 Fakta Candi Abang, Gundukan Tanah yang Berbentuk Seperti Piramida
Kisah Penemuan Harta Karun di Blora, Bekas Hunian Kuno Zaman Hindu-Buddha
Situs Bersejarah Thailand, Ayutthaya Siap Terima Turis Kembali
Tertua di Indonesia, Ini 5 Fakta Fosil Manusia Purba dari Bumiayu
Mengunjungi Situs Kerto, Saksi Bisu Kejayaan Mataram Islam yang Hampir Tak Bersisa