Warga Lumajang Rebutan Gunungan Tumpeng Hasil Bumi
Keseruan terlihat dalam tradisi gerebek gunungan hasil bumi, prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-767 tahun. Masyarakat tumpah ruah di lapangan Alun-Alun Lumajang memperebutkan gunungan berisi sayur mayur dan buah buahan.
Keseruan terlihat dalam tradisi gerebek gunungan hasil bumi, prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-767 tahun. Masyarakat tumpah ruah di lapangan Alun-Alun Lumajang memperebutkan gunungan berisi sayur mayur dan buah buahan.
Seluruh kalangan usia mulai dari bapak bapak, ibu ibu hingga anak anak terlihat turut memeriahkan acara tersebut.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
Mereka saling berebut isi dari empat gunungan setinggi dua meter tersebut. Warga meyakini, gunungan tersebut membawa berkah serta sebagai bentuk rasa syukur akan hasil pertanian di Kabupaten Lumajang yang telah memasuki usia ke-767 tahun ini.
Wijiyati, salah seorang warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Kabupaten Lumajang mengaku cukup senang bisa ikut prosesi gerebek gunungan tersebut.
Meski sempat desak-desakan dengan warga lain, namun dia mengaku puas dan lega bisa mendapat beberapa buah dan sayur dari gunungan tersebut.
"Senang sekali meskipun berebut sampai diinjak-injak seperti unjuk rasa," kata Wijayati, Kamis (15/12).
Selain sebagai bentuk rasa syukur, acara gerebek gunungan itu juga sebagai bentuk harapan warga Lumajang agar dihindarkan dari bencana erupsi Gunung Semeru.
Sementara itu, dalam prosesi Harjalu ke-767 ini, pemerintah juga menggelar berbagai macam sajian hiburan sebagai bentuk pesta rakyat.
Sejumlah pertunjukkan yang disajikan yakni mulai dari pengucapan janji dan sabda dalem, Tari Bedhaya Sumunaring Lamajang, Tari Kolosal Topeng Kaliwungu yang dipandu oleh Didik Nini Thowok. Kemudian, ditutup dengan kesenian lokal atraksi jaran kencak.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, seluruh rangkaian penampilan tersebut disajikan untuk memeriahkan sekaligus memperingati Hari Jadi Lumajang termasuk tradisi gerebek gunungan.
Menurutnya, gunungan hasil bumi tersebut berasal dari para kelompok tani di 21 Kecamatan di Lumajang. Gunungan tumpeng hasil bumi itu sebagai bentuk rasa syukur atas hasil pertanian para petani.
"Ini tergabung dari beberapa Kecamatan, mereka memberikan ini untuk dibagikan ke masyarakat," pungkasnya.
(mdk/cob)