Warga Malas Antre, Bisnis Jasa Tukar Uang Jalanan Tetap Diminati
Penyedia jasa penukaran uang di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Rohani (64) misalnya, dia memberikan tarif sebesar Rp 10 Ribu untuk satu kali transaksi. Rohani mengatakan, meski ada pro dan kontra terhadap jasa penukaran uang jalanan, hal itu tak mempengaruhi masyarakat yang ingin menukarkan uang di jalanan
Mudik sudah menjadi tradisi bagi para perantau yang mengadu nasib di ibu kota. Tradisi 'bagi-bagi THR' juga berlaku di musim lebaran. Jika pemudik dengan penghasilan di atas Rp 6 juta perbulan tak masalah jika bagi-bagi THR dengan pecahan Rp 50 ribu. Namun, hal itu dirasa cukup berat bagi masyarakat rantau dengan penghasilan tak menentu, atau masih sebatas upah minimum regional (UMR).
Agar tradisi bagi-bagi THR tetap berjalan tanpa membebani kantong, para pemudik biasanya menukar uang mereka ke pecahan kecil. Biasanya mereka menukar uang Rp 100 ribu ke pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 20 ribu, menyesuaikan penerima THR.
-
Kapan acara perjodohan dengan hadiah uang ini akan dilaksanakan? Acara ini dijadwalkan pada bulan Oktober 2024 yang ditujukan bagi kaum muda, berusia 23 hingga 43 tahun, yang tinggal atau bekerja di distrik tersebut.
-
Siapa yang mengingatkan BI soal peredaran uang palsu menjelang lebaran? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya. “Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,” ujar Puteri.
-
Bagaimana cara mengatasi pengeluaran yang berlebihan saat libur Lebaran? Apakah pengeluaran meningkat saat mudik atau liburan Lebaran? Entah untuk amplop salam tempel saat Idulfitru, tiket mudik, liburan hingga oleh-oleh. Untuk itu, periksa kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan. Jika bisa berhemat, pengeluaran tersebut sebaiknya ditabung atau diinvestasikan sisa dana.
-
Bagaimana Slamet Tohari melakukan penggandaan uang? Pembunuhan tersebut dilakukan terdakwa dengan menggunakan potasium sianida yang telah disiapkan dan selanjutnya diberikan kepada korban saat menjalani ritual penggandaan uang.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
Pihak bank sejatinya telah menyiapkan layanan penukaran uang receh dengan nominal yang dibatasi. Namun antusiasme warga yang menukarkan uang membuat sebagian masyarakat cenderung menukar uang mereka ke jasa penukaran uang jalanan.
Memang, jika menukar uang di jalanan ada biaya lebih yang harus dikeluarkan. Namun tak sedikit juga masyarakat yang memilih menukarkan uangnya di jalanan.
Penyedia jasa penukaran uang di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Rohani (64) misalnya, dia memberikan tarif sebesar Rp 10 Ribu untuk satu kali transaksi. Rohani mengatakan, meski ada pro dan kontra terhadap jasa penukaran uang jalanan, hal itu tak mempengaruhi masyarakat yang ingin menukarkan uang di jalanan, sekalipun ada perbedaan mencolok antara menukarkan uang di bank atau tidak.
"Enggak ngaruh lah. Masing-masing sudah punya kebiasaan. Mungkin ada yang biasa nukar di bank tapi kan yang biasa tukar di sini ya enggak masalah," kata Rohani saat berbincang dengan merdeka.com di terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur, Kamis (30/5).
Tambahnya, rata-rata masyarakat atau calon pemudik yang menukarkan uang mereka di jasa penukaran uang jalanan karena malas antri atau tidak punya kesempatan menukarkan uang receh di bank. Sebab, operasional penukaran uang di bank dibatasi waktu.
Meski banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan yang usaha menukarkan uang di jalan, Rohani merasa pendapatannya tetap bisa naik dan turun. Terutama pada lebaran 2019 ini.
"Tahun kemarin lumayan, tahun ini kelihatannya sepi. Karena kayaknya banyak uang yang tersedia di luar sana. Bisa juga pada hemat," ujar Rohani.
Pantauan merdeka.com, memang di area lapak Rohani terdapat beberapa penjaja jasa penukaran uang receh, dan terpantau sejak pukul 09.00 hingga 10.30 WIB tidak banyak masyarakat menukar uang mereka.
Sama seperti Rohani, Herlina (68) juga memiliki pandangan yang sama. Ia mengaku musim lebaran tahun ini, dirasa cukup menurun dalam penukaran uang receh.
"Kayaknya sepi nih mba, tapi enggak tahu yah besok kayak gimana," kata Herlina.
Disinggung mengenai keuntungan atas jasa tersebut, baik Rohani atau Herlina enggan menungkapkannya secara gamblang. Mereka hanya menegaskan pendapatan dari jasa penukaran uang ini cukup untuk kebutuhannya.
Herlina juga menampik isu ada kecurangan di jasa penukaran uang receh jalanan. Dia menegaskan tidak ada tipu-tipu dalam usaha tersebut. Hanya saja yang membedakan menukar uang di bank dengan di penukaran uang jalanan adalah adanya uang jasa Rp 10 ribu.
"Itu aja. Kan pembeli bisa hitung sendiri, kita juga kasih lihat ini uang asli," kata dia.
Dari sisi pembeli, Rahma (32) calon pemudik Bandung mengaku percaya atas keaslian uang yang dijajakan para penukar uang receh jalanan. Baginya, ada uang jasa Rp 10 ribu dianggap sebagai uang lelah antri.
"Ketimbang saya antri berjam-jam di bank. Saya enggak sempet, syukur kalau kebagian kalau enggak ya mending di sini aja. Toh kalau ini uang palsu, polisi pasti udah nangkep-nangkepin kan di sini (terminal Kampung Rambutan) banyak polisi," kata Rahma.
Baca juga:
Modal Penjaja Jasa Tukar Receh Jalanan Bisa Capai Rp 500 Juta
BI Catat Penukaran Uang Jelang Lebaran Sudah Capai Rp172,8 Triliun
Bank Indonesia Layani Penukaran Uang di 15 Rest Area Tol Trans Jawa, Cek Jadwalnya
Ramainya Penukaran Uang di Malang, Warga Rela Antre Sedari Subuh
Ada Aksi 22 Mei, BI Hentikan Sementara Layanan Penukaran Uang