Warga Singapura takut dengan orang Palembang karena bawa senpi
Salah satu daerah di Palembang kerap melakukan kejahatan di luar negeri yang dikenal dengan sebutan Duta.
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Djoko Prastowo mengungkapkan, budaya warga Sumsel saat ini mengalami peralihan. Dulu ramai-ramai membawa senjata tajam dalam bepergian, kini warga daerah itu mempersenjatai diri dengan senjata api rakitan.
"Budaya orang Sumsel berubah, dulu bawa pisau di pinggang sekarang senjata api rakitan," ungkap Djoko usai memusnahkan 1.467 pucuk senpi rakitan di Mapolda Sumsel, Rabu (6/4).
Bahkan, kata dia, warga Singapura saja dibuat takut dengan kebiasaan warga Sumsel itu. Diketahui, salah satu daerah di provinsi itu kerap melakukan kejahatan di luar negeri yang dikenal dengan sebutan Duta.
"Warga Singapura itu takut dengan orang Palembang, apalagi Kayuagung. Ini karena mereka selalu bawa senjata api. Sumsel sudah mengkhawatirkan," ujarnya.
Mudahnya orang mendapatkan senpi rakitan, diperlukan pencegahan. Semua pihak, termasuk pemerintah, saling berupaya agar pembuatnya mendapatkan pekerjaan lain.
"Kami tidak mau tinggal diam, terus melakukan pencegahan," kata Djoko.
Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir, Iskandar yang sempat hadir dalam pemusnahan senpira ini mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi seperti imbauan dan razia kepada para pengrajin senpira di wilayahnya.
Hanya saja, kata dia, para pengrajin selalu berpindah tempat untuk memproduksinya. Hal inilah membuat aparatnya kesulitan mengatasinya.
"Mereka ini liar, seperti tidak nyata. Kalo dirazia pasti kucing-kucingan," tukasnya.
Baca juga:
Polisi di Kalbar sita senjata api eks konflik Indonesia-Malaysia
Acungkan pistol rakitan di rumah mertua, Guntur ditangkap polisi
3 Napi di LP Langsa ditangkap karena pesan pistol buat kabur
2 ABG bawa airsoft gun di Kebun Raya Bogor ditangkap Paspampres
Pabrik senpi AS jual pistol warna-warni untuk anak kecil
Saat menambang pasir, Bakri tak sengaja temukan 2 pucuk senjata api
Australia gagalkan penyelundupan ribuan senjata ke Somalia
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).