Warga Tangkap Buaya Sepanjang 1,8 Meter
Satwa melata itu diketahui naik ke kolong rumah warga yang menjadi tempat pengolahan kedelai sekitar pukul 04.00 Wita. Sejumlah orang berhasil menangkapnya dan mengabarkannya ke tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda.
Warga yang tinggal di bantaran Sungai Mahakam, kawasan Jalan Lumba-lumba Gang 19 RT 13, Selili, kota Samarinda di Kalimantan Timur, menangkap buaya berukuran 1,8 meter, Senin (26/12). Buaya itu kini dalam penanganan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Timur.
Satwa melata itu diketahui naik ke kolong rumah warga yang menjadi tempat pengolahan kedelai sekitar pukul 04.00 Wita. Sejumlah orang berhasil menangkapnya dan mengabarkannya ke tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda.
-
Kapan Tuk Budoyo ramai dikunjungi? Biasanya mata air Tuk Budoyo akan ramai pengunjung pada malam satu suro.
-
Bagaimana cara buaya tersebut ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
"Sekitar jam 5 pagi tadi, setelah tim Damkar datang, buaya itu kemudian dibawa ke kantor," kata Kepala Disdamkar dan Penyelamatan Kota Samarinda, Hendra AH saat dikonfirmasi merdeka.com.
Dia menerangkan buaya itu adalah buaya betina dengan panjang 1,8 meter yang kini dalam penanganan petugas BKSDA Kalimantan Timur.
"Kita serahkan ke BKSDA siang ini tadi," ujarnya.
Hendra mengungkapkan, kemunculan buaya di Sungai Mahakam sebagai sungai besar sekaligus sungai utama di Kalimantan Timur yang membelah kota Samarinda itu bukanlah hal baru.
"Sungai Mahakam itu fenomenanya ada beberapa buaya bermunculan. Sebelumnya ada terlihat di kawasan Islamic Center, sekitaran Big Mall, sekitaran (dermaga) dekat jembatan penyeberangan Pasar Pagi," terangnya.
Dia meminta warga lebih berhati-hati dalam beraktivitas di bantaran sungai. "Imbauan kami untuk warga Samarinda, khususnya anak-anak, jangan bermain di sungai. Kemudian warga yang mungkin sedang melakukan perbaikan di dok kapal, mesti berhati-hati," imbuh Hendra.
"Keberadaan dan kemunculan buaya di Sungai Mahakam ini kemungkinan karena habitatnya dan makanannya sudah habis terganggu," pungkasnya.
(mdk/fik)