Wiranto: Polisi Berhak Tidak Memberikan Izin Acara Reuni 212
Menko Polhukam, Wiranto menilai acara reuni alumni 212 sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Menko Polhukam, Wiranto menilai acara reuni alumni 212 sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Dia mengatakan Polri sebagai salah satu institusi keamanan negara berhak untuk tidak memberikan izin kegiatan.
Politisi senior Partai Hanura ini menjelaskan tujuan dari aksi 212 digelar karena adanya ketidaksetujuan terkait ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pada tahun 2016 menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tentang surat Al-Maidah.
-
Bagaimana reaksi mahasiswa, dosen, dan alumni FK Undip terhadap pemberhentian Yan Wisnu Prajoko? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko. Para simpatisan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni menunjukkan tulisan “We Stand with dr Yan Wisnu” dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pita hitam di bagian dada sebagai tanda simpati terhadap terjadinya premanisme birokrasi.
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Apa tujuan dibentuknya Ikatan Alumni ATVI (IKAVI)? Menurut [Direktur Akadem Televisi Indonesia (ATVI), Dr Melitina Tecoalu], IKAVI dibentuk agar engagement dan collaboration antara alumni dengan pihak kampus atau struktural tetap terjalin dengan baik dan harmonis.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa saja yang diajak Ira Wibowo reuni saat lomba lari? Ibu dari dua anak ini mengungkapkan bahwa ia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk reuni dengan teman-teman satu gengnya semasa kuliah.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
Gerakan 212 dianggap sudah selesai seiring ditahannya Ahok. "Sudah selesai kan. Kalau sudah selesai nanti ya silakan saja mau demonstrasi lainnya. Kalau demonstrasi soal Ahok tidak relevan lagi. Itu masalahnya," katanya usai menghadiri apel Danrem-Dandim terpusat di Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) Jalan Supratman, Kota Bandung, Selasa (27/11).
Wiranto khawatir, aksi reuni 212 menimbulkan masalah baru. Untuk itu, dia menyarankan masyarakat untuk menjaga pemilu 2019 berjalan aman, damai serta berpartisipasi memilih calon pemimpin mereka.
Menurutnya, pemilu yang baik akan berpengaruh pada nama baik bangsa secara keseluruhan. Pemilu yang damai dan tanpa konflik merupakan indikator demokrasi berjalan lebih maju.
"Kalau pada saat pemilu kita ricuh, menjelang Pemilu kita ada kekacauan itu kan menandakan bahwa demokrasi kita enggak pernah dewasa. Kondisi sekarang ini kita jaga dengan baik, suhunya hangat boleh, tapi jangan mendidih," terangnya.
Meskipun demonstrasi adalah hak warga, namun dia menilai pihak kepolisian bisa tak mengeluarkan izin terhadap rencana reuni 212. Ada beberapa faktor yang bisa dijadikan acuan Polri tak memberikan izin, seperti mengganggu ketertiban umum.
"Demonstrasi ada aturan main dan polisi berhak melarang, mengacu pada undang-undang. Misalnya jumlahnya terlalu banyak hingga mengacaukan lalu lintas bisa dilarang oleh polisi. Atau jumlah terlalu besar dan mengancam keamanan nasional, itu boleh dilarang, boleh," ungkap Wiranto.
"Demonstrasi itu kebebasan berpendapat tapi jangan sampai mengganggu kebebasan orang lain, kalau demo kemudian menimbulkan kemacetan se-kota itu namanya bukan demonstrasi, tapi membuat kekacauan," tambahnya.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar reuni akbar di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2018. PA 212 merupakan kumpulan masyarakat yang terlibat dalam Aksi 212 yang menuntut penegakan hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas kasus penodaan agama pada 2016 lalu.
Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan, acara Reuni 212 nanti dibalut dengan zikir dan pembacaan salawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Acara tersebut akan dihadiri oleh para ulama, habaib, politikus, dan tokoh masyarakat.
Bahkan rencananya panitia akan mengundang pasangan calon presiden wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan akan hadir pada acara tersebut.
Baca juga:
Erick Thohir Hargai Reuni Akbar 212
Mabes Polri soal Reuni 212: Enggak Bakal Seramai yang Dulu
Jokowi Kampanye di Jabodetabek Saat Reuni 212 di Monas
Reuni Aksi 212 Akan Digelar di Monas, Polisi Bahas Pengamanan dan Lalu Lintas
Anies Baswedan: Saya Bukan Alumni, Tapi Saya Datang ke Reuni 212
Tanggal Kosong, Pemprov DKI Izinkan Reuni 212 Digelar di Monas