3 Paslon Petahana di Sumsel Tumbang, 2 Kandidat Perorangan Tak Berkutik
Ketiga paslon petahana yang kalah itu adalah Ilyas Panji Alam-Endang PU Ishak di pilkada Ogan Ilir. Paslon ini hanya mampu meraih 36,2 persen atau 84.914 suara.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tujuh kabupaten di Sumatera Selatan telah menggelar rapat pleno perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2020. Hasilnya tiga paslon petahana memperoleh suara lebih kecil dari paslon penantang.
Ketiga paslon petahana yang kalah itu adalah Ilyas Panji Alam-Endang PU Ishak di pilkada Ogan Ilir. Paslon ini hanya mampu meraih 36,2 persen atau 84.914 suara.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
Sementara paslon penantang, Panca Wijaya Akbar-Ardani unggul telak di angka 63,8 persen atau 149.848 suara. Panca notabene putra Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya sedangkan Ardani mantan Kabiro Hukum dan HAM Setda Sumsel.
Kemudian, paslon Hendra Gunawan-Mulyana di Musi Rawas yang kalah dari pesaingnya Ratna Machmud-Suwarti. Hendra-Mulyana meraih 104.620 suara atau 48,2 persen dan Ratna-Suwarti memperoleh 112.560 suara atau 51,8 persen.
Terakhir adalah di pilkada Musi Rawas Utara. Paslon Syarif HD-Surian kalah dari paslon penantang Devi Suhartoni-Inayatullah. Paslon petahana hanya mampu meraup 40,261 suara atau 35,5 persen dan paslon Devi-Inayatullah meraih 49.338 suara atau 43,5 persen.
Sementara tiga paslon petahana yang lain memenangi pilkada. Di Ogan Komering Ulu (OKU), paslon petahana Kuryana Azis-Johan Anuar yang berhadapan dengan kolom kosong meraih 116.606 suara atau 64,8 persen, sedangkan kolong kolong berhasil mengantongi 63.244 suara atau 35,2 persen.
Kemudian di OKU Selatan, paslon petahana yang juga tunggal, Popo Ali Martopo-Sholihien menang telak dengan perolehan 210.623 suara atau 96,2 persen dan kolom kosong hanya mendapatkan 8.407 suara 3,8 persen.
Begitu halnya dengan paslon petahana di pilkada Penukal Abab Lematang Ilir. Paslon petahana Heri Amalindo-Soemarjono meriah 51.861 suara atau 50,3 dan paslon Devi Harianto-Darmadi Suhaimi memperoleh 51.145 suara atau 49,7 persen. Hanya saja, hasil pilkada di kabupaten ini harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi karena paslon Devi-Darmadi mengajukan gugatan.
Sementara dua paslon dari jalur independen tak satu pun memenangkan pilkada di Sumsel. Yakni paslon Ruslan-Herly Sunawan di OKU Timur yang memperoleh 148.747 suara atau 40,5 persen.
Paslon ini kalah dari pesaingnya paslon Lanosin-HM Adi Nuhraha Purna Yudha yang diusung semua kursi di legislatif memperoleh 218.836 suara atau 59,5 persen. Lanosin merupakan adik kandung Gubernur Sumsel Herman Deru dan kedua paslon ini sama-sama baru karena kepala daerah petahana tidak menjadi peserta pilkada.
Paslon jalur perorangan yang tak berkutik adalah Akisropi Ayub-Baukuni di Musi Rawas Utara. Paslon ini hanya mampu mendapatkan 23.799 suara atau 21 persen. Pilkada Musi Rawas Utara diikuti tiga paslon, salah satunya diikuti paslon petahana namun kalah bersaing dari penantang.
Anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Alam Amrah Sulaiman mengatakan, pemenang pilkada akan ditetapkan pasa awal Januari 2021. Total ada enam paslon yang segera diumumkan dan satu lagi menunggu keputusan MK.
"Segera ditetapkan, paling tidak awal tahun depan," ungkap Amrah, Jumat (18/12).
Menurut dia, partisipasi pemilih di tujuh pilkada di Sumsel rata-rata di atas target yang dipatok 77,5 persen. Di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mencapai 85,60 persen, Ogan Ilir partisipan mencapai 83,58 persen, PALI 80,65 persen, OKU Timur 80,31 persen, Musi Rawas Utara 80,02 persen, Musi Rawas 78,71 persen, dan terkecil di OKU yang hanya 71,13 persen.
"Alhamdulillah pelaksanaan pilkada serentak di Sumsel berjalan aman, lancar, dan tertib," pungkasnya.
(mdk/eko)