440 Petugas KPPS Meninggal, PAN Sepakat Pemilu Serentak Dievaluasi
"Harus ada evaluasi ke depannya. Apakah sistem ini pilpres dengan legislatif digabung masih valid ke depannya. Apalagi nanti pembicaraannya tidak pilpres dan pileg tetapi juga pilkada serentak," ujar Eddy usai menggelar rapat terbatas bersama petinggi PAN di Selong, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5).
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mempertanyakan ihwal keefektivitasan mekanisme pemilu serentak. Hal itu didasari akan fakta banyaknya korban jiwa yang meninggal karena mengawal Pemilu serentak 2019 ini.
"Harus ada evaluasi ke depannya. Apakah sistem ini pilpres dengan legislatif digabung masih valid ke depannya. Apalagi nanti pembicaraannya tidak pilpres dan pileg tetapi juga pilkada serentak," ujar Eddy usai menggelar rapat terbatas bersama petinggi PAN di Selong, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Di mana PTPS bertugas selama Pemilu? PTPS adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama proses pemilihan umum berlangsung.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
Dia melihat hal itu membuat beban tersendiri oleh para panitia yang menyelenggarakan pemilu. Beban tersebut terutama dalam hal perhitungan suara. Mengingat masih manualnya perhitungan suara yang dilakukan oleh petugas di lapangan.
"Lima tahun yang akan datang saya yakin biaya teknologi akan lebih murah dari saat ini," ungkap Eddy.
Dirinya berharap, supaya setelah pemilu, partai-partai akan mengkaji masalah ini.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arif Rahman memperbaharui jumlah korban gugur dalam menjalankan tugasnya sebagai kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Data per tanggal 4 Mei 2019, pukul 16.00 WIB, tercatat jumlah korban wafat mencapai 440 jiwa.
"Jadi wafat bertambah menjadi 440 jiwa, sakit 3.788 orang, jadi total 4.228 bila ditotal," kata Arif lewat siaran pers diterima, Sabtu (4/5).
Mengacu data sebelumnya, lanjut Arif, 2 Mei 2019, jumlah KPPS meninggal sejumlah 412 jiwa. Sampai saat ini KPU mengaku belum mendetail sebab musabab banyaknya KPPS yang terenggut jiwanya pasca Pemilu 2019.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Alami Sesak Napas Sehari Setelah Pemilu, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia
Jumlah Petugas KPPS Meninggal Bertambah, Totalnya Jadi 440 Orang
Kisah Anggota KPPS Dikeluarkan dari Pekerjaan Karena Sakit Terlalu Lama Usai Pemilu
412 Anggota KPPS Meninggal, PKS Minta Kader Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Beri Santunan, Komisioner KPU Datangi Rumah Anggota TPPS di Tangerang Meninggal
Mer-C Nilai Petugas KPPS Meninggal karena Kelelahan Adalah Hal Ganjil