Agung Laksono sebut wacana Munaslub Golkar keliru dan blunder
Agung Laksono sebut wacana Munaslub Golkar keliru dan blunder. Permintaan Munaslub jika Novanto ditetapkan tersangka dalam korupsi e-KTP hanya akan menimbulkan perpecahan di internal partai. Wacana Munaslub dinilai terlalu jauh dan tidak sesuai dengan AD/ART partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menilai munculnya wacana Munaslub yang diusulkan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) untuk melengserkan Setya Novanto dari jabatan Ketua Umum partai, keliru dan blunder. Permintaan Munaslub jika Novanto ditetapkan tersangka dalam korupsi e-KTP hanya akan menimbulkan perpecahan di internal partai.
"Itu keliru, jangan melakukan langkah-langkah yang blunder. Yang bisa kontraproduktif dan bisa menimbulkan perpecahan dengan isu-isu munaslub itu," kata Agung di rumahnya di Jalan Cipinan Cimpedak, Jakarta Timur, Minggu (26/3).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Wacana Munaslub dinilai terlalu jauh dan tidak sesuai dengan AD/ART partai berlambang pohon beringin itu. Partai Golkar tetap berpegang pada azas praduga tak bersalah sebelum pengadilan membuktikan Setya Novanto terlibat.
"Ah itu terlalu dini dia berpendapat seperti itu, dan tidak punya dasar apapun, baik secara AD/ART maupun secara hukum," terangnya.
Mantan Ketua DPR ini mengimbau para kader muda menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah itu. Sebab, wacana Munaslub terkesan memvonis Novanto bersalah sementara proses hukum korupsi e-KTP masih berjalan di pengadilan.
"Saya kira generasi muda ini juga tentu harus berada di paling depan dalam menganut dan meningkatkan semangat, patuh kepada hukum dengan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah," tandasnya.
"Saya kira pandangan munaslub sekarang ini keliru, karena ini belum apa-apa sudah memvonis, sudah memvonis bersalah. Beliau kan belum ada keputusan apapun, ini proses peradilan sedang berjalan, berikan waktu lah kepada waktunya," ucap Agung.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa pernyataan sikap kader muda yang meminta untuk diadakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) tidak perlu ditanggapi. Menurutnya Munaslub hanya langkah politik pecah belah Golkar.
"Enggak perlu dipertanyakan, jadi langkah-langkah yang diambil itu adalah langkah untuk mengembangkan politik belah bambu (pecah belah) Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (24/3).
Lebih jauh, Idrus mengatakan bahwa keadaan Partai Golkar saat ini sudah sangat solid. Kesolidan itu tergambar dari rapat konsultasi nasional yang telah dilakukan di Bali. Dan terkait Ketua Umum Setya Novanto, semua kader tetap mengutamakan asas praduga tak bersalah.
"Sudah solid, sangat solid dan baru saja melakukan rapat konsultasi nasional di Bali. Semua komitmen menghargai proses hukum yang ada dan mengedepankan asas hukum praduga tidak bersalah," ujarnya.
Baca juga:
Setnov: Karena Agung Laksono, saya bisa jadi Ketum Golkar
Datangi HUT Agung Laksono, Ahok disambut tepuk tangan
Soal Munaslub, Sekjen sebut kader muda Golkar berupaya memecah belah