Air mata untuk Risma
Sampai detik ini, PDIP belum memutuskan apakah Risma akan diusung ke Jakarta atau tidak.
Suhu perpolitikan menyambut Pilgub DKI 2017 mendatang kian memanas. Sejumlah nama terus didorong maju melawan petahana, Basuki Tjahaja Purnama. Salah satu yang paling menguat adalah, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Dukungan Risma melawan Ahok di Pilgub bukan hanya datang dari partai. Banyak elemen masyarakat juga menginginkan Risma menggantikan posisi Ahok menduduki kursi DKI 1.
Meski demikian, PDIP sebagai partai tempat Risma bernaung belum bersikap. Apakah akan memberikan 'tiket' untuk wanita berhijab itu hijrah ke ibu kota atau tetap melanjutkan jabatannya sebagai wali kota sampai selesai.
Risma pernah mengatakan masih ingin membangun Surabaya karena dia punya janji dengan warga di sana.
"Saya sampaikan berulangkali, kalau saya ini memegang amanah. Tidak bisa dilepaskan begitu saja. Kalau hanya segelintir jumlah 10 orang agar ingin saya ke Jakarta, lalu masyarakat lainnya bagaimana? kan masih menginginkan saya tetap di sini (menjadi Wali Kota Surabaya)," kata Risma.
"Ini soal prinsip saja, percaya atau tidak jabatan itu adalah amanah. Jadi saya tetap tidak ingin meninggalkan masyarakat Surabaya," sambungnya.
Di tengah kencangnya suara mendukung Risma ke Jakarta, ternyata masih banyak warga Surabaya menginginkan mantan kepala Kebersihan dan Pertamanan itu tetap memimpin Kota Pahlawan tersebut. Pada Selasa 9 September kemarin, Puluhan Aliansi Perempuan Jawa Timur melakukan aksi simpatik di depan kantor DPRD Kota Surabaya. Aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk dukungan agar Risma tidak berangkat ke Jakarta.
Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan Masih Cinta Risma, Risma inspirasi perempuan Surabaya.
"Bu Risma itu milik Surabaya. Bukan milik Jakarta," teriak salah seorang koordinator aksi Swastono, Selasa (9/8/2016).
Setelah melakukan aksi di DPRD Kota Surabaya, mereka melanjutkan ke kantor Balai Kota dengan harapan ingin menemui langsung Risma dan menyampaikan suara hati mereka. Mereka menagih janji Risma untuk tetap di Surabaya.
"Aksi ini akan kita lakukan terus-menerus sampai mengawal Bu Risma, supaya tidak maju ke Pilgub DKI Jakarta. Kami perempuan se-Surabaya masih ingin Bu Risma memimpin Kota Surabaya sampai masa jabatannya selesai," pungkasnya.
Hari ini, penolakan Risma ke Jakarta kembali disuarakan warga Surabaya. Kali ini, penolakan itu datang dari seorang siswi SDN Sumberejo 2, Pakal.
Saat dia mengunjungi sekolah itu, siswi itu tiba-tiba menangis dan meminta Risma jangan ke Jakarta.
"Ibu (Risma) jangan pergi dari Surabaya. Ibu di sini saja," ucap siswi bernama Meilia Ilmi, Kamis (11/8).
"Bu Risma jangan ke Jakarta. Di sini aja (Surabaya)," sorak semua siswa-siswa lain yang menyambut kedatangan Risma.
Mendengar pengakuan Meilia, dan sorak semua siswa di SDN Sumberejo 2, Risma berusaha menenangkannya. "Saya masih di sini. Kata siapa kalau di Jakarta," jawab Risma bijak.
Baca juga:
Risma: Rakyat belum sejahtera, saya masih ingin tetap di Surabaya
Soal duet dengan Djarot, Sandiaga serahkan pada koalisi kekeluargaan
Ahok: Saya bukan anticuti!
Ogah usung Ahok, Demokrat pertimbangkan Risma, Uno & Waseso
Mantan Ketua MK tegaskan Ahok wajib cuti jika maju di Pilgub DKI
Ahok ngaku pernah ditawari duet dengan Nusron Wahid di Pilgub DKI
SBY tak permasalahkan Demokrat DKI gabung Koalisi Kekeluargaan
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja jenis pelanggaran yang dibahas dalam UU Pemilu 2017? Jenis-jenis pelanggaran pemilu, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), mencakup tiga kategori utama, yaitu pelanggaran kode etik pemilu, pelanggaran administratif pemilu, dan pelanggaran tindak pidana pemilu.