Analisis: Koalisi Perubahan Goyah, Demokrat-PKS Berpeluang Pindah Perahu ke KIB
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar menilai, pertemuan NasDem bersama poros Gerindra-PKB tak cuma sekadar safari biasa. Dia yakin, keduanya melakukan penjajakan dan berkomunikasi tentang calon presiden.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar menilai, pertemuan NasDem bersama poros Gerindra-PKB tak cuma sekadar safari biasa. Dia yakin, keduanya melakukan penjajakan dan berkomunikasi tentang calon presiden.
Idil mengatakan, manuver NasDem tentu saja membuat dinamika internal Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS bergejolak. Hubungan antar ketiga parpol menjadi tidak baik usai pertemuan tersebut.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Apa itu koalisi dalam konteks politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen. Sementara, Andrew Heywood berpendapat koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
"Manuver NasDem saya membaca ini sebagai bagian dari upaya masih cawe-cawe, melihat kemungkinan komunikasi yang bisa dibangun dengan Gerindra-PKB untuk bersama dalam koalisi," ujar Idil saat dihubungi merdeka.com, Jumat (27/1).
Dia yakin, kunjungan NasDem ke markas Gerindra dan PKB tidak hanya sebatas komunikasi saja. Meskipun di luar, kata dia, mereka mengatakan hanya sekadar safari politik biasa.
"PKS dan Demokrat bisa saja mempertanyakan itu kenapa perlu dilakukan kunjungan ke Gerindra dan PKB. Walaupun bisa saja alasannya hanya sekadar safari politik. Tapi saya pikirkan tidak mungkin tidak ada komunikasi kaitannya dengan pengusungan calon presiden," tegas Idil.
Idil menambahkan, peluang Koalisi Perubahan bubar di tengah jalan bisa saja terjadi. Namun dia yakin, Demokrat dan PKS akan tetap bersama-sama karena sudah memiliki histori yang lama antar kedua parpol.
Dia mengatakan, sangat mungkin nantinya PKS dan Demokrat akan pindah perahu bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurut dia, hal itu masih bisa terjadi sebelum PDIP mengumumkan calon presiden yang akan diusung.
"Soal PKS-Demokrat akan merapat kemana apakah KIB atau Gerindra-PKB mungkin juga saya tidak mengatakan tidak mungkin. Dengan koalisi manapun bisa saja mereka gabung. Dengan KIB dengan Gerindra-PKB bisa saja," ujar Idil.
Yang jelas, katanya, Demokrat dan PKS harus mengusung calon presiden. Sebab, jika tidak mereka akan rugi karena tak mendapatkan coattail effect dari tokoh calon presiden yang akan diusung. Namun masalahnya, PKS dan Demokrat saja tak cukup untuk mengusung Capres.
Idil menggarisbawahi, saat ini kondisi politik masih sangat dinamis. Poros koalisi yang sudah mulai terkristal masih sangat bisa berubah. Terutama setelah PDIP mengunmumkan capresnya.
"Intinya semua parpol pada dasarnya wait and see terutama melihat siapa akan diusung PDIP sebagai capres.Menurut saya itu akan mengubah konstelasi politik pilpres, terhadap figur yang akan diusung oleh parpol sebagai carpres," ujar dia.
Koalisi Perubahan Solid
Sehari setelah NasDem bertemu Gerindra-PKB, Koalisi Perubahan melakukan pertemuan di rumah Anies Baswedan, Jumat (27/1).
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan, ketiga partai NasDem-Demokrat-PKS terus mematangkan kesepahaman dalam membentuk koalisi perubahan. Dia mengaku saat ini tim kecil perwakilan dari tiga partai calon mitra koalisi tengah melakukan sidang isbat.
"Kita lagi sidang isbat ini, bentar lagi Ramadan kan sudah dekat. NasDem dalam posisi on call saja, dalam posisi stand by saja, tidak mungkin bertepuk sebelah tangan NasDem," kata Willy, saat ditemui usai pertemuan tim kecil, di Pendopo, Jakarta, Jumat (27/1).
Lebih lanjut, dia meyakini koalisi yang tengah dijajaki dengan Demokrat dan PKS tidak akan gagal di tengah jalan. Apalagi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies.
"Apa yang sudah disampaikan oleh Mas AHY dan Partai Demokrat itu suatu one step a head, yang lainnya kita tunggu saja, NasDem posisinya on call," paparnya.
"Sekali lagi kami sudah deklarasikan Mas Anies, prosesnya enggak mungkin juga kami yang kebelet, seolah-olah ini enggak ada, ya kita kan basisnya datang dengan common consciousness, common goals kesadaran bersama, equal partnership. Ya tentu kalo seperti itu harus saling bersama-sama enggak mungkin saling tunggu-tungguan, enggak," imbuh Willy.
AHY Dukung Anies Capres 2024
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi menyatakan dukungan terhadap pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di 2024.
Hal itu, disampaikan Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya pada pertemuan tim kecil antara Partai NasDem dan PKS di Pendopo Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (27/1).
"Kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah menyampaikan posisinya secara terang-benderang terkait untuk mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024," kata Riefky Harsya.
Dia menyampaikan, dengan adanya pernyataan dukungan terhadap Anies Baswedan dapat segera terbentuk koalisi perubahan yang terus dimatangkan bersama Partai NasDem dan PKS.
"Tentu harapan kami adalah bahwa tiga partai segera menandatangani dukungan untuk Pak Anies sebagai calon presiden, ya ini yang kami sedang terus dorong tentu juga kami yakin bahwa Nasdem dan PKS juga akan menyegerakan itu karena yang paling penting adalah Deklarasi yang 20 persen (koalisi perubahan)," paparnya.
(mdk/rnd)