Anies Anggap Partai Tersandera Kekuasaan, PKB: Tantangan untuk Memperkuat Internal
Luluk menilai jika hal yang disampaikan Anies merupakan pengetahuan umum sebaiknya diabaikan saja.
Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan seluruh partai politik di Indonesia tersandera oleh pemegang kekuasaan. Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah menilai jika hal yang disampaikan Anies merupakan pengetahuan umum. Seharusnya Anies abaikan saja.
"Kalau ada hal yang sudah pasti kan tidak musti harus dietrek-etrek kalau bahasa orang Jawa, jadi kalau hal-hal menurut beliau itu hal yang memang sudah menjadi pengetahuan umum ya sudah," kata Luluk, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/9).
- PKB Nilai PKS Blunder Langsung Pasangkan Anies-Sohibul Iman: Tutup Pintu Koalisi dengan Partai Lain
- PKB Tegaskan Anies Lolos Uji Kepatutan dan Kelayakan untuk Diusung di Pilgub Jakarta
- Anies ke PKS: Kebersamaan Kita Tidak Berhenti Saat Pengumuman KPU
- Anies Dorong Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu, PKS: Internal Belum Bahas Hal Tersebut
Kendati demikian, hal itu menjadi tantangan bagi partai politik untuk memperkuat mekansime di internal agar terhindar dari belenggu kekuasaan.
"Tetapi ini semua adalah tantangan bagai partai politik untuk memperkuat mekanisme di internal, memperkuat basis struktur kemudian juga kader juga SDM," jelas dia.
"Dan kita harapkan nuansa politik ke depan akan jauh lebih baik dan memberikan kesempatan kepada semua partai ini untuk bisa bertumbuh lebih kuat dan lebih sehat sehingga demokrasi kita ini bisa membawa berkah untuk semua," imbuh Luluk.
Sebelumnya, Anies bicara peluang dirinya gabung partai politik. Namun, dia justru bertanya-tanya jika dirinya harus bergabung ke partai politik, partai mana yang saat ini tidak tersandera kekuasaan.
Anies menyebut partai politik bahkan terancam pada level mencalonkan dirinya saja. Dia menilai hal ini sebagai kenyataan.
"Nah, gini. Kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?" ujar Anies lewat video yang diunggah akun YouTube resminya, Jumat (30/8).
"Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan, nih. Jadi kita lihat saja ke depannya," imbuh Anies.