Anies Tolak Ajakan Prabowo Diskusi di Luar Debat Capres: Harus di Depan Rakyat
"Sehingga pembahasan pemanfaatan uang rakyat harus di depan rakyat," kata Anies
Menurut Anies, persoalan kebijakan menyangkut rakyat harus dibahas di forum terbuka.
- Anies Dilaporkan usai Singgung Lahan Prabowo, Bawaslu: Tentu Dipanggil Kalau Ada Temuan Pelanggaran
- Anies Tanya Lagi soal Etik, Prabowo: Jangan Karena Ambisi Pribadi Menghasut & Menyesatkan Rakyat
- Anies Klarifikasi soal Tanah, Prabowo Menyela Kesal: Itu pun salah
- Reaksi Anies soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo Jelang Debat
Anies Tolak Ajakan Prabowo Diskusi di Luar Debat Capres: Harus di Depan Rakyat
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan, menolak ajakan Capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang hendak berdiskusi di luar debat capres. Menurut Anies, persoalan kebijakan menyangkut rakyat harus dibahas di forum terbuka.
"Yang dibahas adalah kebijakan yang disusun menggunakan uang pajak. Uang pajak itu didapat dari rakyat, sehingga pembahasan pemanfaatan uang rakyat harus di depan rakyat," kata Anies di sela-sela kampanye di Gorontalo, Senin (8/1).
Padahal, kata Anies debat capres yang berlangsung pada Minggu malam, 7 Januari 2024 merupakan momentum bagi Prabowo menjelaskan gagasannya terkait pertahanan dan keamanan. Namun, tidak mampu dimaksimalkan dengan baik.
"Forum tadi malam itu (debat capres) adalah forum untuk menjelaskan, sesempit apapun waktu yang ada ya harus dipakai untuk menjelaskan karena itulah forumnya dan rakyat ingin mendengar," terang Anies.
Anies menjelaskan apabila terdapat hal yang bersifat rahasia maka hal-hal itu tak perlu diungkapkan secara gamblang. Namun, kata dia ada hal umum yang juga harus disampaikan kepada publik.
"Ketika menyangkut kebijakan itu bisa disampaikan kok ada hal teknis yang sifatnya rahasia misalnya terkait dengan alat ini, alat itu. Tapi kan terkait anggaran, anggaran harus diceritakan," ujar Anies.
Sebelumnya, Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menantang capres nomor urut satu Anies Baswedan untuk berdiskusi tentang alutsista bekas dalam pertahanan negara.
Hal itu disampaikan Prabowo setelah Anies mengungkapkan bahwa utang luar negeri tidak digunakan membeli alutsista baru. Menurutnya hal tersebut dilakukan Anies lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak mengetahui persoalan pertahanan.
"Pak Anies ngomong-ngomong barang bekas, karena Pak Anies tidak mengerti soal pertahanan, saya bersedia mengundang Pak Anies di tempat Pak Anies suka, kita diskusi, saya akan bawa data, saya akan bawa data sebenar-benarnya," kata Prabowo dalam debat capres di Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Menurut dia, hampir separuh alat pertahanan adalah bekas. Namun demikian, usianya masih terbilang muda.
"Jadi barang-barang bekas itu menurut saya, menurut saya menyesatkan rakyat. Itu Pak tidak pantas profesor ngomong itu. Karena dalam pertahanan itu, hampir 50 persen alat-alat dimana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda,"
kata Prabowo.
merdeka.com